Palembang (ANTARA Sumsel) - Sejumlah warga berdesakan mengantri Bantuan Langsung Sementara Masyarakat di kelurahan 35 Ilir Palembang, Selasa.
Ratusan warga yang sudah mengantri sejak pagi berhimpit-himpitan sehingga menyulitkan petugas untuk melayani warga.
Alhasil ada beberapa warga yang mengaku sempat lemas dan kehabisan napas.
Maryana salah seorang warga yang turut mengantri mengaku sudah meninggalkan rumah sejak pukul 09.00 untuk mendapatkan BLSM, namun dia baru dapat masuk ke kantor kelurahan pada pukul 15.00.
"Lumayan lama terpaksa menitipkan anak untuk mengantri," keluhnya.
Koordinator Tim I pembagian BLSM Wahyu Suardana menyesalkan ketidaktertiban antrean warga ini.
"Seharusnya ini tidak terjadi bila warga mau diatur," katanya.
Pihaknya yang sudah melayani sejak pagi telah berusaha mengatur warga dengan baik, namun karena warga saling berebut untuk masuk dan mendahului pihaknya hanya bisa menahan laju warga dari pintu saja.
Sementara pelayanan di kelurahan yang mencapai 1.016 kepala keluarga diperkirakan membutuhkan waktu hingga petang .
Hal tersebut akan lebih diperhatikan lagi berkaca dari kejadian warga pingsan di kelurahan Lorok Pakjo dan mengingat penjadwalan di beberapa kecamatan yang akan lebih ramai.
Ratusan warga yang sudah mengantri sejak pagi berhimpit-himpitan sehingga menyulitkan petugas untuk melayani warga.
Alhasil ada beberapa warga yang mengaku sempat lemas dan kehabisan napas.
Maryana salah seorang warga yang turut mengantri mengaku sudah meninggalkan rumah sejak pukul 09.00 untuk mendapatkan BLSM, namun dia baru dapat masuk ke kantor kelurahan pada pukul 15.00.
"Lumayan lama terpaksa menitipkan anak untuk mengantri," keluhnya.
Koordinator Tim I pembagian BLSM Wahyu Suardana menyesalkan ketidaktertiban antrean warga ini.
"Seharusnya ini tidak terjadi bila warga mau diatur," katanya.
Pihaknya yang sudah melayani sejak pagi telah berusaha mengatur warga dengan baik, namun karena warga saling berebut untuk masuk dan mendahului pihaknya hanya bisa menahan laju warga dari pintu saja.
Sementara pelayanan di kelurahan yang mencapai 1.016 kepala keluarga diperkirakan membutuhkan waktu hingga petang .
Hal tersebut akan lebih diperhatikan lagi berkaca dari kejadian warga pingsan di kelurahan Lorok Pakjo dan mengingat penjadwalan di beberapa kecamatan yang akan lebih ramai.