Jambi (ANTARA sumsel) - Ketua Pelaksana Seminar Nasional Tradisi Lisan di Jambi, Nukman mengatakan, panitia akan menghadirkan sejumlah maestro seni tradisi lisan dari daerah tersebut dalam sesi pertunjukkan yang akan digelar pada 24 September 2012 mendatang.
       
Menurut Nukman di Jambi, Rabu, salah seorang maestro tradisi lisan yang akan ditampilkan adalah Wak Maryam yang berusia sekitar 67 tahun yang juga memiliki spesialisasi alat musik kelintang.
      
"Sebagai maestro tradisi lisan Jambi, beliau juga piawai memainkan alat musik kelintang dan beliau sedianya akan tampil dalam acara seminar nasional tradisi lisan nanti," kata Nukman yang juga Sekjen Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) Jambi ini.
       
Menurut Nukman, Wak Maryam saat ini tinggal di daerah Ilir Jambi, yakni di Kumpe, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi.
       
Sebelum pelaksanaan seminar nanti, panitia akan membawa para pembicara dan sebagian peserta mengunjungi kediaman Wak Maryam di Kumpe, sebagai tanda hormat kepada maestro yang sudah memasuki usia lanjut tersebut.
       
"Jadi sebelum seminar nanti, pembicara yang terdiri dari Dr Prudentia, Dr Mukhlis Paeni dan sebagian peserta akan kami bawa mengunjungi kediaman Wak Maryam sekaligus melihat-lihat daerah (Kumpe) yang memiliki nilai-nilai sejarah baik klasik maupun kontemporer dalam masyarakat Jambi tersebut," katanya.
       
Seminar Nasional Tradisi Lisan di Jambi diselenggarakan oleh Kantor Bahasa Provinsi Jambi bekerja sama dengan Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) Jambi.
       
Kegiatan yang bertema "Menyadarkan Masyarakat akan Manfaat Tradisi Lisan" ini sedianya akan dilaksanakan di Ratu Hotel dan Resort Jalan Slamet Riyadi, Kota Jambi sekitar pukul 8.00 WIB.
       
Menurut seorang panitia, M Ikhsan, seminar tersebut lebih dimaksudkan untuk meningkatkan apresiasi publik terhadap keberadaan tradisi lisan secara umum.
       
"Selain itu, seminar ini juga bertujuan membagikan pengetahuan kepada peserta tentang metodologi kajian tradisi lisan dan peran penting tradisi lisan untuk berbagai kepentingan praktis lainnya," kata Ikhsan yang juga staf Kantor Bahasa Provinsi Jambi ini.
       
Maka itu, ujarnya, para peserta yang diundang dalam kegiatan tersebut adalah elemen masyarakat yang memiliki minat, kemampuan dalam mengembangkan kajian tradisi itu, dan yang tidak kalah penting memiliki akses dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
       
"Peserta diperkirakan berjumlah 100 orang yang terdiri dari utusan pemerintah daerah setempat, pihak universitas. kantor bahasa di Indonesia, peneliti, dosen, guru, pemilik sanggar, budayawan, tokoh adat dan wartawan," katanya.(ANT/KR-NF)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024