Omzet penjualan tiket pesawat turun 50 persen

id tiket pesawat, tiket online, Sriwijaya Air, Supervisor KCP, travel agen

Omzet penjualan tiket pesawat turun 50 persen

Supervisor KCP Sriwijaya Air Palembang Radial, Kurniati Das (Antarasumsel.com/Susilawati/Ang)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Omzet penjualan tiket pesawat di loket-loket maskapai penerbangan kini turun sekitar 50 persen, karena terkena dampak dari penjualan tiket secara daring.

Supervisor KCP Sriwijaya Air Palembang Radial Kurniati Dasa di Palembang, Jumat mengatakan, dengan hadirnya penjualan tiket pesawat secara daring saat ini memberikan dampak yang sangat besar terhadap penjualan tiket di loket (counter).

Ia mengatakan, penjualan tiket tidak seperti dulu dengan maraknya travel agen sejak dua tahun terakhir ini dengan memberikan kemudahan dan lebih praktis dalam memesan tiket pesawat.

Jadi, cukup dengan mengunggah aplikasi dari mana saja orang sudah bisa melakukan pemesanan tiket pesawat dengan harga yang sama, hal ini menjadi faktor penurunan tersebut, katanya.

Meskipun tergerus hampir sekitar 50 persen omzet perbulan, namun pihaknya tetap optimistis masih banyak pelanggan setia yang tetap melakukan pemesanan di sini, apalagi pemesanan melalui daring memiliki kelemahan, terutama untuk perubahan jadwal penerbangan.

Untuk mempertahankan sisa omzet sekitar 50 persen itu pihaknya terus meningkatkan pelayanan dan melakukan pendekatan melalui relasi ke beberapa instansi pemerintah, BUMN maupun pihak swasta, serta pelanggan setia yang masih bisa diandalkan.

"Kami saat ini mengandalkan pelanggan setia dan pemesanan tiket secara booking group, karena salah satu kelemahan dari daring tidak bisa melakukan pemesanan dalam jumlah banyak seperti instansi pemerintah, BUMN dan BUMD yang akan melakukan gethering maupun studi banding," ujarnya.

Sekarang ini pihaknya melayani penerbangan untuk rute Palembang-Bangka dua kali sehari, kemudian Palembang-Jakarta tiga kali sehari dan Palembang-Jogjakarta satu kali penerbangan.

Sementara pesawat yang digunakan jenis Boeing 737-500 dan 737-800 NG yang biasanya digunakan untuk rute jarak jauh, katanya.