Jakarta (ANTARA Sumsel) - Presiden Joko Widodo memerintahkan Polri untuk mengusut tuntas pihak yang diduga meminta penyebaran ujaran kebencian dilakukan oleh kelompok Saracen.
"Saya sudah perintahkan kepada Kapolri diusut tuntas, bukan hanya Saracen-nya saja, tapi siapa yang pesan, siapa yang bayar, harus diusut tuntas," kata Jokowi ditemui di Silang Monas, Jakarta pada Minggu.
Jokowi menjelaskan penyelidikan penting dilakukan hingga kepada pihak yang mengutus kelompok Saracen melakukan penyebaran ujaran kebencian.
Presiden juga meminta masyarakat agar menggunakan media sosial secara bertanggung jawab dan tidak menyebarkan kabar bohong, fitnah maupun ujaran kebencian yang dapat merusak persatuan dan kesatuan NKRI.
Kepala Negara mengatakan kelompok yang dengan sengaja menyebarkan isu fitnah dan perpecahan membahayakan negara.
"Kalau kabarnya menyampaikan hal-hal yang positif, menyampaikan optimisme, mengajak masyarakat untuk membangun, mengajak masyarakat untuk berbuat baik, mengajak masyarakat untuk menjaga kesantuan, kesopanan itu tidak apa-apa," ujar Jokowi.
Sebelumnya, penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri meringkus tiga tersangka pengelola grup yang berisi konten ujaran kebencian di jejaring sosial Facebook, Saracen.
Grup Saracen membuat sejumlah akun Facebook di antaranya Saracen News, Saracen Cyber Team dan Saracennewscom dengan jumlah pengikut sekitar 800 ribu akun.
Sejumlah akun Saracen ini selalu menyebarkan konten berisi ujaran kebencian yang bernuansa suku, agama, ras dan antargolongan. Saracen telah dikelola oleh kelompok ini sejak November 2015.
Berita Terkait
Presiden bertolak ke Sumatera Utara lakukan kunjungan kerja
Kamis, 14 Maret 2024 10:31 Wib
Presiden pastikan harga BBM tidak naik
Senin, 4 Maret 2024 13:24 Wib
Presiden perkirakan harga beras akan turun jelang panen raya
Senin, 4 Maret 2024 11:25 Wib
Presiden Jokowi lanjutkan kunjungan kerja ke Palembang, Sumatera Selatan
Jumat, 1 Maret 2024 16:58 Wib
Presiden Jokowi dijadwalkan hadiri Muktamar XX IMM di Palembang
Jumat, 1 Maret 2024 1:56 Wib
Presiden: Mengatur pemindahan ASN ke IKN bukan perkara gampang
Kamis, 29 Februari 2024 17:09 Wib
Presiden: Jangan sampai gagal panen kurangi produksi dalam jumlah besar
Kamis, 29 Februari 2024 12:27 Wib
Presiden: Industri Kaltim Amonium Nitrat dukung produktivitas pangan
Kamis, 29 Februari 2024 10:43 Wib