850 patrakomposter sudah diterima nasabah Patratura

id patrakomposter, nasabah, kompos, samapah, rumah tangga, Bank Sampah Seroja, Sungai Gerong

850 patrakomposter sudah diterima nasabah Patratura

Ilustrasi- proses pembuatan pupuk organik. (Antarasumsel.com/Susilawati/Ang)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Sebanyak 850 patrakomposter hingga sekarang ini sudah diterima oleh nasabah Patratura, sehingga mereka bisa mengolah sampah rumah tangga menjadi kompos.

"Dari 1.000 patrakomposter akan didistribusikan, saat ini sudah 850 yang diterima oleh Nasabah Patratura, dan sisanya akan diselesaikan dalam waktu dekat," kata General Manager Pertamina RU III Djoko Priyono usai membuka penimbangan sampah nasabah Patratura di Bank Sampah Seroja, Sungai Gerong Palembang, Selasa.

Menurut dia, patrakomposter ini berfungsi untuk mengolah sampah rumah tangga menjadi kompos.

Pupuk organik hasil olahan patrakomposter juga akan dihargai sesuai dengan jenisnya apakah pupuk kompos atau pupuk cair, katanya.

Ia mengatakan, program pengelolaan dan pengolahan sampah berbasis jaminan sosial Patratura Refinery Unit III sudah mulai memasuki fase kedua, yaitu pengumpulan sampah di bank sampah oleh para nasabah.

"Hasil penimbangan sampah akan dicatat di buku tabungan masing-masing nasabah. Catatan di buku tabungan ini akan menjadi bukti seluruh nasabah Patratura jika ingin menukarkannya dengan jaminan sosial seperti biaya pengobatan, pendidikan, dan bayar tegihan listrik, tentu sesuai dengan jumlah tabungan dan dalam jangka waktu tertentu," jelasnya.

Ia menuturkan, harga sampah yang dikumpulkan oleh nasabah akan ditentukan oleh total berat dalam kilogram dan jenis sampah tersebut bervariasi mulai dari Rp100/kilogram hingga Rp40.000/kilogram.

Sementara, lanjutnya untuk program produksi kerajinan dari bahan dasar sampah yang termasuk dalam program terintegrasi Patratura juga sudah mulai dilaksanakan.

Saat ini proses produksi dilakukan oleh kelompok ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Sungai Gerong.

Sementara itu, Camat Banyuasin I, Noffa Redy mengatakan bahwa antusiasme nasabah dalam mengikuti proses Patratura sangat tinggi.

"Hal ini patut diapresiasi, karena dengan Patratura masyarakat juga belajar untuk memanfaatkan sampah yang mungkin sehari-harinya hanya dibuang begitu saja," ujarnya.

Ia berharap, dengan pembekalan ini baik RU III, bank sampah, dan nasabah secara bersama-sama dapat menggerakkan Patratura dengan maksimal.