Perpustakaan Nasional lakukan safari di Sumsel

id perpustakaan, safari perpustakaan

Perpustakaan Nasional lakukan safari di Sumsel

Perpustakan Nasional safari di Perpusda Sumsel (Antarasumsel.com/Feny Selly/17)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Perpustakaan Nasional mengadakan safari gerakan nasional Pembudayaan Kegemaran Membaca di Perpustakaan Daerah Sumatera Selatan yang diikuti peserta dari kalangan pustakawan, sekolah, komunitas, dan pelajar.

"Saat ini ada 250 ribu perpustakaan sekolah dan kurang lebih empat ribu perpustakaan kampus serta sejumlah perpustakaan daerah yang ada di Indonesia sebagai perpanjangan tangan peningkatan budaya kegemaran membaca," kata Kepala Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka Perpustakaan Nasional Ahmad Maskuri usai diskusi safari di Aula Perpusda Sumsel Palembang,Senin.

Dari riset yang dilakukan Perpusnas 2016 diketahui adanya peningkatan minat baca di Indonesia sebanyak 26 persen dari tahun sebelumnya.

Ia menilai, pengembangan perpustakaan di lingkungan sekolah juga punya peranan dalam peningkatan minat baca di Indonesia.

"Untuk pengembangan perpustakaan sendiri pemerintah lebih mengutamakan perpustakaan sekolah dasar, karena merupakan ujung tombaknya peningkatan minat baca di negara ini," katanya.

Dalam peningkatan indeks literasi dan minat baca perpusnas juga melihat potensi perkembangan teknologi yang mulai menggunakan perpustakaan berbasis online.

"Dalam bemtuk digital ini pengembagn teknologi pustaka juga harus ada antisipasi dari pemerintah, supaya bisa minat baca meningkat sekaligus mendorong kegiatan baca di perpustakaan tidak mati," kata dia.

Untuk mengikuti perkembangan itu Perpustakaan Nasional juga mulai memasukkan koleksinya ke dalam bentuk digital.

"Bila anda mengetik ipusnas.id maka akan ada 1.250 ribu judul buku di dalamnya," ungkap dia.

Kegiatan perpustakaan berbasis it ini sudah dapat berjalan dan dapat diunduh ke gadget atau komputer anggota perpustakaan nasional yang telah terdaftar.

"Buku yang diunduh tersebut sendiri bersifat pinjaman, maka hanya berlaku selama tiga hari dan tidak dapat didownload secara permanen," ujarnya.

Ketik ibusnas ada 125 ribu judul, ajang kita cari judul yang lain. Namun buku itu tidak bisa didown scara permanen. Hanya bisa baca selama tiga hari.

Kepala Dinas Perpustakaan Daerah Sumsel, Maulan Aklil juga mengakui adanya perkembangan teknologi di dunia perpustakaan saat ini.

"Sejak era digital jumlah kunjungan perpustakaan bisa dikatakan mengalami penurunan, jumlahnya tidak seperti dahulu," ungkapnya.

Untuk mengantisipasinya Perpustakaan Daerah Sumsel juga berencana melakukan digitalisasi sebagian koleksi dan juga melakukan berbagai upaya menarik pengunjung ke Perpusda.

"Di perpustakaan, anak kami sediakan permainan dan kegiatan seru lainnya," kata dia.

Jumlah kunjungan di Perpusda saat ini menurut catatannya rata-rata menerima 400 hingga 500 kunjungan per harinya.

"Kendala kami tentunya jumlah buku yang kurang terutama untuk buku mahal seperti buku-buku kedokteran," ujarnya.