Reklame wanita seksi merah putih dicopot

id reklame, seksi, wanita, 17an, agustus, hut ri, indionesia, satpol pp

Reklame wanita seksi merah putih dicopot

Ilustrasi- Petugas gabungan menertibkan reklame bermasalah . (Antarasumsel.com/Muhamad Syafei/17/I016)

Surabaya (ANTARA Sumsel) - Reklame bergambar wanita seksi dengan balutan busana merah putih dan membawa bendera merah putih milik salah satu perusahaan keramik di kawasan jalan Panglima Sudirman, Kota Surabaya, dicopot petugas Satpol PP karena dinilai tidak etis.

"Saya mendukung langkah Satpol PP mencopot reklame yang tidak etis ini," kata salah satu aktivis peduli anak Daniel Rorong saat menyaksikan langsung pelepasan reklame di Jalan Panglima Sudirman Surabaya, Sabtu.

Menurut dia, tidak etisnya reklame tersebut terlihat dari busana warna putih yang membalut tubuh wanita dalam reklame yang tertiup angin sehingga pahanya kelihatan.

Ketika mendapat info tersebut, Daniel langsung bereaksi dengan membuat dua poster yang akan dipasang di bawah tiang reklame tersebut. Namun dua poster bertuliskan "Selamatkan Anak dari Iklan yang Kurang Mendidik" dan "Kreativitas yang Kebablasan" tidak jadi dipasang sebagai bentuk protes lantaran sejumlah petugas Satpol PP Kota Surabaya menurunkan reklame tersebut.

"Terima kasih untuk reaksi cepat dari pihak Satpol PP yang langsung menurunkan materi reklame tersebut sebelum ada aksi lanjutan dari teman-teman aktivis lain," ujarnya.

Daniel mengatakan sebenarnya materi reklamenya bagus karena ada nuansa Dirgahayu Kemerdekaan. "Sayangnya, ada materi gambar lain yang tidak pantas. Itu saja yang jadi keberatan saya serta teman-teman lainnya," katanya.

Ketua Pemuda Pusura Surabaya Hoslih Abdullah mengapresiasi kinerja Satpol PP Kota Surabaya yang bergerak cepat dengan menurunkan papan reklame di Jalan Panglima Sudirman Surabaya dan beberapa titik lainnya.

"Surabaya sebagai Kota Pahlawan dan kaum Nasionalis merasa terusik. Ini  melecehkan merah putih. Jika tidak segera dicopot, masyarakat Surabaya bisa bergerak," ujarnya.  

Untuk itu, lanjut dia, Biro Hukum Pemuda Pusura akan mengkaji masalah tersebut masuk unsur melecehkan merah putih atau tidak. "Kami berharap hal ini  tidak terulang lagi," katanya.