SFC rombak pemain respon finis papan bawah

id sfc, Sriwijaya FC, Nasrun Umar, pemain, sepak bola, laskar wong kito, susunan pemain

SFC rombak pemain respon finis papan bawah

Dokumentasi- Sejumlah pesepak bola Sriwijaya FC mengikuti sesi latihan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), Jakabaring Sport City (JSC), Palembang.(Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/17) ()

Palembang (ANTARA Sumsel) - Manajemen Sriwijaya FC merombak komposisi pemain untuk merespon hasil buruk pada putaran pertama Go-Jek Traveloka Liga 1 yang finis pada urutan 14 dari 18 kontestan dengan raihan 21 poin.

Manajer Sriwijaya FC Nasrun Umar di Palembang, Kamis, mengatakan, keputusan merombak pemain ini harus dilakukan berdasarkan hasil evaluasi, mengingat awalnya Sriwijaya FC menargetkan juara pada musim ini.

"Dua pemain sudah kami pinjamkan ke Persiba yakni Hendra Sandy dan Maldini Pali. Ke depan, kemungkinan akan ada perubahan pemain di sektor belakang, karena memang lini ini harus dibenahi, bisa jadi ada perekrutan baru," kata Nasrun.

Ia mengatakan, beberapa hari lalu, Sriwijaya FC kedatangan bek asal Fortugal untuk melamar menjadi skuad tim, Victor Bastos. Pemain tersebut sudah menjajal Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring pada 31 Juli 2017.

Menurut Nasrun, jajaran pelatih perlu mengamati secara langsung kemampuan pemain tersebut, baik teknik dan skill-nya karena tidak ingin mengulangi kesalahan sebelumnya.

Pemain yang disebut-sebut bakal menjadi marquee player anyar Sriwijaya FC menggantikan Tijani Belaid itu akan dipertimbangkan masuk dalam skuat baru tim.

"Saya tidak mau lagi disebut `membeli kucing dalam karung`. Kali ini saya membeli kucing dalam gelok (toples), jadi terlihat semua," kata dia.

Perubahan mendasar banyak dilakukan Sriwijaya FC pada musim ini, di antaranya mengganti pelatih yakni semula Widodo Cahyono Putro dengan Oswaldo Lessa.

Namun kebersamaan bersama pelatih asal Brazil ini tidak berlangsung lama yakni hanya 2,5 bulan, lantaran dipandang tidak mampu mendongkrak performa tim. Bahkan Laskar Wong Kito sempat terpuruk pada peringkat 12.

Lalu, manajemen klub memilih asisten pelatih Hartono Ruslan untuk menggantikan posisi Lessa hingga akhir putaran kedua.

Di bawah arahan Hartono, Sriwijaya FC juga belum kembali ke performa sebenarnya, bahkan finis pada urutan 14 klasemen putaran kedua setelah laga terakhir di kandang sendiri melawan Perserui hanya bisa memain imbang 0-0.

Atas hasil buruk ini, menurut Nasrun akan dilakukan evaluasi penyeluruh bukan hanya pemain, tapi juga jajaran pelatih. Upaya ini juga harus dilakukan cepat mengingat laga perdana putaran kedua akan bergulir pada 5 Agustus 2017.

"Tentunya, kami berharap putaran kedua, performa tim akan kembali," kata Nasrun.