Bisnis berbasis kreatif masih minim akses modal

id Fajar Utomo, nasabah, Ekonomi Kreatif, Otoritas Jasa Keuangan, industri kreatif, agunan, peminjaman modal, ojk, anak muda, bisnis kreatif

Bisnis berbasis kreatif masih minim akses modal

Ilustrasi (Antarasumsel.com/Nova Wahyudi)

Palembang (Antarasumsel.com) - Bisnis berbasis kreatif masih minim akses modal karena peluang untuk mendapatkan suntikan dana hanya dari dua lembaga yakni perbankan dan modal ventura.

Deputi Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif Fajar Utomo di Palembang, Jumat mengatakan, kondisi saat ini sungguh tidak ideal bagi pengembangan industri kreatif karena modal yang ada di negeri ini seluruhnya terkonsentrasi di perbankan sebesar Rp5.000 triliun dan modal ventura Rp10 triliun.

"Sementara dua lembaga keuangan ini cukup ketat aturannya dalam menyalurkan kredit. Sedangkan kita tahu bahwa bisnis kreatif ini umumnya dilakukan anak muda yang masih minim pengalaman,  tidak ada agunan, dan belum ada rekam jejak," kata dia.

Persoalan ini harus dicarikan solusinya oleh negara, menurut Fajar, agar ekosistem industri kreatif benar-benar terbangun di masyarakat.

Berbagai alternatif sudah dibicarakan dengan Otoritas Jasa Keuangan, di antaranya mengumpulkan dana masyarakat dalam lembaga investasi yang khusus mendanai bisnis anak muda ini.

"OJK sedang mengkajinya," kata dia.

Sementara untuk jangka pendek, pemerintah sudah mengalokasikan dana Rp10 miliar untuk bisnis rintisan yakni kepada mereka yang telah memenangkan kompetisi.

"Ini sifatnya hibah, karena negara tidak boleh menjadi penanam modal. Karena hibah, jadi aturan harus jelas, dan salah satunya harus menang kompetisi kreatif di dalam dan di luar negeri," kata dia.

Indonesia dalam tahun-tahun ke depan akan mengembangkan sektor industri kreatif ini yang baru 1,7 persen sumbangsihnya pada PDB.

Sektor ini diperkirakan akan terus bertumbuh seiring dengan kebutuhan dunia akan inovasi dalam konteks pemenuhan kebutuhan konsumen.

Pada tahun ini, Bekraf menargetkan terciptanya 2.000 usaha rintisan kreatif.

"Salah satunya yang sedang digenjot yakni bisnis pembuatan games dan aplikasi," kata dia.