Bocah penderita hydrocephalus butuh uluran tangan dermawan

id bayi, bayi malang

Bocah penderita hydrocephalus butuh uluran tangan dermawan

Amanda penderita pembengkakan di bagian kepala butuh perawatan (Antarasumsel.com/Edo Purmana/17)

....Direktur RSUD dr Ibnu Soetowo Baturaja, dr Rynna Dyana, mengatakan mereka belum mengetahui jika ada balita atau pasien diduga mengalami hydrocephalus di Kecamata Lengkiti....
Baturaja (Antarasumsel.com) - Bocah perempuan malang bernama Amanda penderita penyakit hydrocephalus, menyebabkan kepalanya semakin membesar menahan sakit di Desa Karang Endah Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu mengharapkan uluran tangan para dermawan untuk biaya berobat.

"Amanda berusia satu tahun lebih ini harus melawan penyakit di bagian kepalanya yang terjadi akibat gangguan aliran cairan di dalam otak menyebabkan menumpuknya cairan di kepala harus segera mendapat penanganan dari pihak rumah sakit, namun saya tidak berdaya karena tidak ada biaya," kata Minarti, ibu bocah malang itu di Desa Karang Endah, Kamis.

Menurut Minarti, anaknya itu ditinggalkan sosok ayah setahun yang lalu karena bercerai dan hanya diobati seadanya, bahkan saat ini Amanda tidak mendapatkan perawatan medis sama sekali karena tidak adanya biaya pengobatan.

"Maklum saja tidak memiliki pekerjaan tetap, hanya seorang serabutan selepas ditinggal cerai suami," katanya.

Menurut dia, sejak umur dua bulan anaknya menunjukan gejala-gejala penyakit ini, kepalanya mulai membesar dari hari kehari.

Tidak hanya sakit hingga kejang-kejang setiap hari yang dirasakan Amanda, bocah tersebut juga harus ditinggal ibunya Minarti ke kebun untuk mencari uang bekal makan mereka setiap hari.

Setiap paginya Amanda dititipkan dengan adik Minarti seraya menunggu kakak perempuannya pulang dari sekolah untuk bergantian merawat dan menjaga Amanda.

Ia mengatakan, sebenarnya Amanda bukan tidak pernah diobati, pernah satu ketika anak ketiga Minarti tersebut dibawa ke rumah sakit di Palembang, dan dokter menyatakan Amanda harus segera dioperasi.

"Karena saat itu saya tidak memiliki biaya untuk operasi, akhirnya Amanda dibawa kembali ke rumah untuk diobati seadanya," katanya.

Karena itu saat ini kepala Amanda makin membesar sudah mencapai 60 centimeter serta berat kepalanya sudah mencapai 5 kilogram atau sudah sepertiga berat tubuhnya yakni 11 kilogram.

Ia hanya berharap, ada orang dermawan yang mau mengulurkan tangannya membantu meringankan penderitaan Amanda.

"Kasihan Amanda, sekarang durasi kejang-kejangnya sudah 7 kali dalam satu hari," kata Minarti.

Sementara itu, Ketua Barisan Pemuda Lengkiti Bersatu (BPLB), Muslimin Jakpar berharap pemerintah atau pun para dermawan melihat juga kondisi Amanda yang merupakan tetangga nenek Rohaya dan Slamet yang lagi terkenal saat ini karena nenek berusia 71 tahun itu dinikahi remaja usia 16 tahun.

Menurut dia, ini soal kemanusiaan dimana seorang balita yang tinggal satu RT satu desa dengan pasangan pengantin yang lagi terkenal, harus tiap hari bertarung melawan penyakitnya. Sedangkan ibunya tidak bisa mengasuh sepenuhnya.

"Jadi kenapa kita tidak menoleh juga penderitaan keluarga ini yang tertutupi pemberitaan berlebih-lebihan pasangan Slamet dan nenek Rohaya. Sementara keluarga ibu Minarti tak punya biaya sama sekali untuk operasi anaknya," katanya.

Sementara Direktur RSUD dr Ibnu Soetowo Baturaja, dr Rynna Dyana, mengatakan mereka belum mengetahui jika ada balita atau pasien diduga mengalami hydrocephalus di Kecamata Lengkiti.

"Dilihat dari gambarnya, itu Hidrosepalus. Selama ini belum tahu kalau ada pasien seperti itu," kata dr Rynna.

Dengan adanya hal tersebut, kata dr Rynna, seandainya dibawa ke RSUD dr Ibnu Soetowo, tentu akan dilakukan pengobatan sesuai kemampuan rumah sakit.

Sebaiknya kata dia, Dinas Kesehatan wilayah puskesmas terdekat bisa merujuk ke RSUD.

Mengenai keterbatasan ekonomi keluarga balita tersebut, dr Rynna mengatakan untuk biaya bisa mengunakan Jaminan Sosial Kesehatan Sumatra Selatan (Js3) yang gratis.