Singapura tawarkan bantuan tangani karhutla Indonesia

id Wiranto, karhutla Indonesia, kebakaran hutan, bantuan singapura, Masagos Zulkifli, mencegah kebakaran

Singapura tawarkan bantuan tangani karhutla Indonesia

Menko Polhukam Wiranto. (ANTARA /Humas Bank Indonesia)

Jakarta (Antarasumsel.com) - Pemerintah Singapura menawarkan bantuan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kepada Indonesia, kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto di Jakarta, Selasa.

"Singapura tadi memberikan satu penjelasan menyediakan bantuan teknis maupun bantuan equipment untuk menanggulangi karhutla kalau diperlukan," ujar Wiranto usai bertemu Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Air Singapura Masagos Zulkifli di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa.

Menurut dia, bantuan tersebut diinisiasi Pemerintah Singapura karena Negeri Merlion tersebut pada 2015 dan 2016 mendapat kiriman asap dari Indonesia akibat karhutla yang terjadi di Sumatera.

"Saya sampaikan, Indonesia itu juga sangat menderita dengan hutan terbakar dan asapnya ke mana-mana, bukan hanya negara lain. Oleh karena itu, Indonesia sangat serius menangani karhutla," katanya.

Mantan Panglima TNI itu mengatakan bahwa Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) juga sudah melakukan langkah-langkah yang sangat beragam, mulai mengatasi bagian hulu hingga hilir untuk menanggulangi masalah karhutla tersebut.

"Bahkan, sudah ada satu badan khusus yang menangani masalah ini, yang melakukan pembagian lahan, mengubah petani tradisional yang biasanya membakar hutan menjadi tidak membakar hutan, serta menyediakan lumbung air dan pompa air," kata Wiranto.

Ia melanjutkan, "Ternyata, hasilnya luar biasa, hotspot di beberapa pulau yang biasanya jumlahnya ribuan sekarang tinggal ratusan."

Selain itu, ia juga menjelaskan dalam pertemuannya dengan Masagos, yang mantan Menteri Senior untuk Urusan Luar Negeri Singapura, juga sempat membicarakan potensi perdagangan kelapa sawit antara Indonesia dan Singapura.

"Ada kesediaan kerja sama perdagangan kelapa sawit. Mereka tahu Indonesia punya lahan yang sangat luas untuk pemasaran dan investasi yang cukup besar," demikian Wiranto.