Banjir luapan sungai masih genangi Pekanbaru

id banjir, luapan sungai, pekanbaru, ganggu aktipitas sehari-hari

Banjir luapan sungai masih genangi Pekanbaru

Ilustrasi- Banjir (ANTARA)

Pekanbaru (Antarasumsel.com) - Banjir akibat luapan Sungai Sail masih menggenangi sejumlah ruas jalan dan permukiman di Kota Pekanbaru, Riau, hingga Jumat petang.

Berdasarkan pantuan Antara, badan Jalan Bambu Kuning Kelurahan Rejo Sari, yang dekat dengan aliran Sungai Sail masih tergenang setinggi sekitar 30-60 centimeter. Sementara itu, di dalam rumah warga ketinggian air diperkirakan 20 centimeter.

Warga setempat menutup jalan dengan kursi karena dinilai akan membahayakan. "Kalau ada kendaraan lewat takutnya mogok, dan ombak dari mobil yang lewat juga bisa masuk ke rumah warga," kata warga setempat Heru (35).

Aktivitas warga terganggu akibat banjir yang sudah menggenangi daerah itu sejak pagi hari. Sejumlah kedai dan penjual ayam terlihat masih tetap beroperasi, namun sepi pembeli karena banjir.

"Ini banjir paling parah pada tahun ini," kata Heru.

Kemudian genangan air yang menggenangi Jalan Hang Tuah mulai dari SD Teladan hingga Simpang BPG terlihat macet dan padat merayap.  
Sementara itu, banjir di Jalan Jenderal Sudirman terlihat mulai surut namun air masih memenuhi ruang bawah tanah Hotel Grand Central. Diperkirakan belasan kendaraan baik mobil dan motor milik pengunjung hotel hingga kini tidak bisa dikeluarkan.

Pegawai hotel terus mencoba menyedot air dari dalam ruang bawah tanah dengan mesin pompa. Ruangan tersebut selama ini digunakan untuk parkir kendaraan dan ruang karaoke.

Hujan deras sejak Jumat dini hari mengakibatkan Kota Pekanbaru tergenang banjir. Ironisnya, banjir ini terjadi tepat pada Hari Ulang Tahun ke-233 daerah berjuluk "kota bertuah" ini. Kondisi cuaca ini diperparah dengan buruknya sistem drainase dan tumpukan sampah yang menyumbat saluran air.

Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menyatakan solusi mengatasi banjir yang selalu menimpa Kota Pekanbaru saat diguyur hujan lebih dari dua jam butuh koordinasi antara pemangku kebijakan terkait hingga ke tingkat pusat.

"Sinergi Organisasi Perangkat Daerah kabupaten/kota teknis di Riau harus ditingkatkan untuk melihat apa penyebab banjir," kata Andi sapaan awak media saat menghadiri Rapat Paripurna Istimewa Hari Ulang Tahun Kota Pekanbaru ke- 233 di Gedung DPRD Pekanbaru, Jumat.

Andi menilai akar permasalahan banjir Pekanbaru bisa diselesaikan jika masing-masing OPD teknis mau saling bekerjasama, membangun komunikasi dan mencarikan penyelesaian sesuai kewenangan.

Apalagi nilai dirinya Pekanbaru sudah tergolong kota yang tua dalam infrastruktur jalan dan drenasenya. Sehingga butuh renovasi dan perbaharuan. "Wajar Pekanbaru banjir saat hujan, karena kotanya sudah tua usianya saja sudah 233. Katanya pembangunan jalan Sudirman sudah lama dilakukan, maka drenase pendukungnya sudah tidak memadai," kritiknya.