Tol Palindra terapkan teknologi Konsolidasi Vakum

id tol, jalan tol,palindra, hutama karya

Tol Palindra terapkan teknologi Konsolidasi Vakum

Manajer Proyek Jalan Tol Palindra Hasan Turcahyo (kiri) bersama Divisi Pengelolaan Jalan Tol PT Hutama Karya Rizal Sucipto pada pemantauan jalur mudik Lebaran, Jumat (16/6). (Antarasumsel.com/17/Dolly Rosana)

Palembang (Antarasumsel.com) - Jalan Tol Palembang Inderalaya (Palindra) menggunakan teknologi konsolidasi vakum yang pertama di Indonesia untuk pembangunan jalan bebas hambatan.

Kepala Divisi Pengembangan Jalan Tol PT Hutama Karya Rizal Sucipto di Palembang, Jumat, mengatakan teknologi ini sangat tepat untuk mengatasi tanah lunak berkedalaman 40 meter yang sangat membutuhkan penanganan khusus.

Semula HK memiliki sejumlah pilihan di antaranya, teknologi tiang pancang, stone column, dan cakar ayam. Namun setelah dilakukan pemantauan langsung ke Tiongkok yang telah berhasil membuat ribuan km jalan tol, maka diputuskan menggunakan konsolidasi vakum.

"Alasan lainnya yang membuat kami bertambah yakin yakni kebutuhan agar cepat selesai mengingat Jalan Tol Palindra ini akan dijadikan infrastruktur penunjang Asian Games," kata Rizal yang diwawancarai di sela-sela pemantauan Tol Palindra.

Dalam teknologi ini, hanya dibutuhkan 3-4 bulan untuk mem-vakum lahan rawa, dan jika mau pada bulan ketiga sudah bisa dilakukan penimbunan pada bagian atasnya. Sementara jika memakai teknologi lain, setidaknya membutuhkan masa enam bulan untuk memastikan bahwa lahan sudah benar-benar padat dan tidak ada lagi pergerakan tanah.

Kenyakinan pun bertambah dengan teknologi ini karena mampu mencapai batas boleh turun yakni kurang dari 10 cm dalam 10 tahun.

Teknologi membungkus rawa ini diawali dengan dilakukan penimbunan dengan material pengisi dengan jenis tanah apa saja, dan untuk Tol Palindra digunakan pasir yang diambil dari Sungai Musi dan Sungai Ogan.

Saat akan divakum tentunya terjadi penurunan elevasi sehingga harus ditambahkan material lagi, yakni tanah berkualitas yakni tanah liat. Kemudian, zona vakum ini dibungkus dengan plastik khusus berkualitas tinggi yang tidak mudah jebol karena kedap udara dan air.

Lalu untuk lebih memaksimalkan proses, zona vakum ini dipompa selama 3-4 bulan tanpa henti. Dampaknya, tanah menjadi terkonsolidasi dan tidak lembek lagi. "Jadi teknologi ini cepat dan murah," kata dia.

Jalan Tol Palindra sejauh 22 km dengan nilai anggaran Rp2,4 triliun ini sudah merampungkan pembangunan seksi 1 (Palembang-Pemulutan) sejauh 7 km. Seksi 1 ini siap dilintasi pemudik mulai H-6 hingga H+10 secara gratis karena masih uji coba.