Cilegon (Antarasumsel.com) - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan harga pangan di tingkat nasional menjelang Lebaran masih stabil bahkan di beberapa kota seperti di Kota Cilegon cenderung turun.
"Berkat kerja keras Kepala Daerah untuk memantau harga di pasar dengan terus berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan kalau terjadi sedikit saja kenaikan," kata Enggar di Cilegon, Kamis.
Enggar bersama dengan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga melakukan inspeksi ke Pasar Kranggot di Cilegon serta sejumlah pabrik gula di wilayah Kota Cilegon dan Kabupaten Serang.
Hadir juga mendampingi dalam inspeksi tersebut Wali Kota Cilegon Tb Iman Ariyadi dan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah.
Enggar mengatakan, kepala daerah memegang peranan penting untuk pengamatan dan pengendalian pasokan dan harga, kalau di lapangan kemudian menemukan kejanggalan seperti pasokan berkurang, harga naik, distribusi tidak merata segera lakukan koordinasi dengan Kementerian Perdagangan agar dapat dilaksanakan tindakan-tindakan.
Enggar yang juga berkunjung di los daging mengatakan sangat memperhatikan harga daging mengingat sangat volatile namun untuk kota Cilegon hanya Rp105 ribu, padahal sebelumnya pernah mencapai Rp120 ribu bahkan Rp150 ribu.
Kemudian, untuk harga beras justru sekarang ini paling murah mencapai Rp8.000, kemudian gula juga sudah Rp12.500, sedangkan ayam justru turun.
Kedepan pantauan harga kebutuhan akan dilaksanakan setiap jam, targetnya untuk menjaga stabilitas harga, kalau ada dari Pemerintah Daerah, laporan langsung ditindaklanjuti
Inspeksi ke pasar tradisional ini telah berjalan rutin di pelosok nasional, terutama daerah penyangga Jakarta seperti kota Cilegon.
"Saat ini kami telah melaksanakan operasi pasar di 400 titik serta telah memberangkatkan ke 70 kabupaten/Kota yang komoditi pangannya rentan fluktuasi," kata Enggar.
Bahkan kalau ditemukan spekulan nakal, Kementerian Perdagangan siap untuk membanjiri pasar agar mereka justru rugi, saat ini terdapat 79 kasus yang tengah ditangani, beberapa diantaranya telah diputus, ujarnya.
Menurut Enggar, 79 daerah tersebut mendapat prioritas perhatian karena terjadi indikasi kerawanan dan inflasi tinggi, terutama di daerah yang dibanjiri pemudik.
Berita Terkait
LIB: Laga Liga 1 digelar malam demi penonton
Kamis, 14 Juli 2022 7:44 Wib
LIB tegaskan laga Persik lawan Bali United tanpa penonton
Selasa, 29 Maret 2022 15:28 Wib
LIB tak buru-buru persilakan penonton Liga 1 2021-2022 ke stadion
Selasa, 8 Maret 2022 17:10 Wib
Cara Bisma Karisma & Givina Lukita bangun "chemistry" di "Kadet 1947"
Selasa, 23 November 2021 12:04 Wib
Bali belum pasti jadi tuan rumah Seri IV dan V Liga 1
Kamis, 18 November 2021 0:06 Wib
LIB: Rapat manajer Liga 1 tak singgung soal jadwal
Sabtu, 21 Agustus 2021 14:46 Wib
Liga 2 masih tunggu persiapan teknis dari Liga 1
Rabu, 4 Agustus 2021 14:53 Wib
Liga 2 sesuai rencana dibagi dalam empat grup
Selasa, 27 Juli 2021 20:55 Wib