Presiden bahas keberagaman di Ponpes Ulumaddin Cilacap

id Joko Widodo, presiden, persatuan, kesatuan, nkri, silaturahim, Ponpes Al Ihya Ulumaddin Kesugihan

Presiden bahas keberagaman di Ponpes Ulumaddin Cilacap

Presiden Joko Widodo. (ANTARA /Puspa Perwitasari)

Cilacap (Antarasumsel.com) - Presiden Joko Widodo membahas soal keberagaman bangsa Indonesia yang harus dijaga dengan ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniyah dalam kunjungan silaturahimnya ke Ponpes Al Ihya 'Ulumaddin Kesugihan Cilacap, Jawa Tengah.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) silaturahim ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ihya 'Ulumaddin Kesugihan Cilacap, Jawa Tengah, Kamis.

Pada kesempatan itu Presiden sekaligus menyampaikan duka cita atas meninggalnya Pengasuh Ponpes Al Ihya 'Ulumaddin Kesugihan Cilacap KH Chasbullah Badawi BA.

"Saya atas nama pribadi, keluarga dan pemerintah ingin menyampaikan duka yang mendalam dan ikut berbelasungkawa atas meninggalnya Romo KH. Chasbulloh. Ya, mohon maaf pada saat beliau meninggalkan kita semuanya, saya tidak bisa hadir di pondok pesantren ini. Sehingga pada sore hari ini, saya ingin menyampaikan rasa duka dari saya, keluarga, dan pemerintah," katanya.

Selanjutnya Presiden Jokowi kembali mengingatkan pada masyarakat yang hadir di tempat itu tentang bahwa Indonesia adalah negara besar.

"Kita memiliki 17.000 pulau, memiliki 516 kabupaten dan kota, memiliki 34 provinsi, memiliki 714 suku, memiliki 1.100 lebih bahasa lokal yang memang kita ini telah dianugerahi Allah dengan keberagaman, agama, suku dan ras dan ini yang harus kita syukuri," tuturnya.

Menurut dia, hal itu menjadi kekuatan dan potensi bangsa ini untuk bisa bersaing dengan negara-negara yang lain.

"Bayangkan, negara lain paling memiliki 4-5-6 suku. Kita 714 suku, berbeda-beda. Oleh sebab itu, dalam kehidupan muamalah kita, marilah kita jaga persaudaraan kita. Persaudaraan antar-umat Muslim, ukhuwah Islamiyah kita, kita jaga persaudaraan dengan umat agama-agama yang lain, ukhuwah wathaniyah kita agar kerukunan, persaudaraan di antara kita terjalin dengan baik," ujarnya.

Presiden tidak ingin di antara sesama masyarakat masih ada yang saling menyalahkan, saling menjelekkan, saling mencemooh, dan saling mencela.

Ia menegaskan semua elemen bangsa harus menyadari bahwa semuanya bersaudara.

Oleh karena itu, Presiden meminta agar masyarakat tidak lupa untuk menjaga ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniyah.

"Saya mengajak kita semuanya agar kekuatan, potensi, keanekaragaman kita, kebhinekaan kita yg sudah jadi hukum Allah, yang sudah jadi takdir dari Allah betul-betul kita jaga. Kita pelihara, jangan sampai antara kita retak, ada gesekan. Tidak! Saya kira kita tahu ajaran Islam mewajibkan kita untuk hidup rukun diantara saudara-saudara sebangsa dan setanah air," tambahnya.

Ia mengatakan, apabila seluruh masyarakat betul-betul bisa menjaga persatuan, menjaga negara kesatuan Republik Indonesia, tidak ada saling menyalahkan dan menjelekkan, maka Indonesia akan makmur dan sejahtera.

"Negara yang kita idam-idamkan semuanya dan sekali lagi terimakasih atas penerimaan yang ramah, sambutan hangat pada sore ini," kata Presiden.

Pada kesempatan itu, masyarakat Cilacap memadati PP Ihya 'Ulumaddin untuk bisa berjumpa dengan Presiden.