BI Sumsel tambah pasokan Rp1,8 triliun

id rupiah, uang rupiah baru

BI Sumsel tambah pasokan Rp1,8 triliun

Tumpukan uang Rupiah (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/Ang)

Palembang (Antarasumsel.com) - Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan menambah pasokan uang pecahan kecil Rp1,8 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menyambut Lebaran.

Deputi Direktur BI Kanwil Sumsel M Seto Pranoto di Palembang, Kamis, mengatakan, permintaan tambahan uang tersebut diperkirakan tiba pada hari ini di Palembang setelah melalui perjalanan darat.

"Dengan tambahan Rp1,8 trilun ini maka total dana yang disiapkan BI Sumsel menjadi Rp8 triliun pada Lebaran tahun ini atau meningkat sekitar Rp1 triliun dibandingkan tahun lalu," kata dia.

Ia mengatakan BI memproyeksikan lebih banyak karena menyesuaikan dengan pergerakan aktifitas ekonomi di masyarakat. Saat ini harga barang/jasa sudah mengalami inflasi sehingga sangat wajar jika terjadi peningkatan kebutuhan akan uang.

"Satu lagi yang menjadi pertimbangan BI karena ekonomi Sumsel sendiri memang bergerak naik," ujar Seto.

Meski demikian, Seto tetap mengingatkan bahwa masyarakat tetap arif dalam berbelanja yakni dengan mengedepankan rasionalitas ketika akan membeli sesuatu.

"Seharusnya jika tidak dibutuhkan dan hanya keinginan saja, alangkah lebih baiknya tidak dibeli. Bukan saja telah menerapkan belanja bijak, tapi sejatinya sudah turut berperan dalam menjaga kestabilan harga," kata dia.

Terkait penukaran uang, ia menjelaskan bahwa BI Sumsel telah mengandeng tujuh bank untuk membuka layanan penukaran uang di Plaza Benteng Kuto Besak, Palembang.

Tujuh bank itu BRI, BNI, Bank Sumsel Babel, Bank Mandiri, BCA, Mandiri Syariah dan Permata Bank membuka layanan penukaran uang secara serentak dalam dua periode yakni 12-15 Juni dan 19-22 Juni.

"Tujuh bank ini menyediakan beragam beragam pecahan dari Rp100.000 hingga ke pecahan kecil Rp1.000 dan Rp2.000. Mungkin ada yang berpikir bahwa pecahan Rp1.000 ini minim peminat, ternyata di luar dugaan kami. BI pun terpaksa meminta lagi dari pusat, tapi tidak dikirim yang jenis emisi baru. Tidak masalah, yang penting baru," kata dia.

Tradisi membagi-bagikan uang terutama kepada anak-anak pada saat Lebaran tidak diketahui pasti kapan mulai berkembang di Indonesia. Tahun ini, tradisi bagi-bagi uang saat Lebaran akan makin semarak dengan kehadiran uang emisi baru tahun 2016.