Lomba foto satwa TSI diawali lewat instagram

id lomba foto, Internasional Animal Photo Competition, foto satwa, media sosial, Instagram, Frans Manansang, Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Lomba foto satwa TSI diawali lewat instagram

Salah satu foto kontestan . (Antarasumsel.com/Andi Jauhari/Ang/17)

Bogor (Antarasumsel.com) - Lembaga konservasi "ex-situ" (di luar habitat alami) Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua-Bogor pada 2017 kembali menggulirkan ajang Internasional Animal Photo Competition diawali dengan lomba foto satwa melalui media sosial Instagram.

"Kompetisi kali ini, yang merupakan penyelenggaraan untuk ke-27 kalinya, mempunyai konsep berbeda dari tahun-tahun sebelumnya," kata Direktur TSI Cisarua Frans Manansang di Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Didampingi Humas TSI Cisarua Yulius H Suprihardo, ia menjelaskan bahwa IAPC diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni serta Hari Konservasi Alam Nasional, 10
Agustus setiap tahun.

Rangkaian IAPC diselenggarakan pada Juni hingga Oktober 2017.

Ia menjelaskan lomba foto satwa melalui sosial media Instagram itu mengusung tema "Aku dan Satwa" dengan memperebutkan sejumlah hadiah menarik.

Peserta harus memfollow instagram @_tamansafari  dan wajib mencantumkan hastag #aku&satwa & #roadtoIAPC2017".

Untuk mengikuti lomba ini, peserta boleh menggunakan perangkat elektronik apapun, baik berupa kamera DSRL, telepon seluler, maupun gawai lainnya.

"Yang pasti, peserta tidak diperbolehkan untuk memakai foto milik orang lain, serta belum pernah memenangkan kegiatan lomba foto sebelumnya," katanya.

Frans Manansang mengatakan ajang IAPC juga diisi dengan kegiatan berburu foto dengan model dan satwa, sedangkan pada puncak acara diadakan lomba foto maraton yang masih bertemakan satwa.

Koleksi satwa yang ada di  TSI, kata dia, bisa menjadi perhatian para fotografer untuk mengabadikannya sebagai objek untuk lomba itu.

Rencananya penjurian akan berlangsung pada Oktober 2017, sedangkan penyerahan hadiah akan dilaksanakan pada November mendatang.

Ia mengatakan bahwa satwa merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang beragam, unik, serta mempunyai daya tarik tersendiri bagi setiap orang yang melihatnya.

Tingkah lakunya yang kadang menggemaskan atau bahkan garang sekalipun, membuat sebagian orang berusaha untuk mendokumentasikannya.

"Dengan adanya ajang ini maka kekayaan alam berupa fauna dapat terdokumentasi dan dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas," katanya.