Wisata "downhill" lereng merapi banyak diminati

id abdi dalem, Yogyakarta, Labuhan Merapi, Lereng Gunung Merapi, Kabupaten Sleman

Wisata "downhill" lereng merapi banyak diminati

Dokumen Sejumlah abdi dalem mengikuti prosesi Labuhan Merapi di Pos I Srimanganti, Lereng Gunung Merapi, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (10/6) (Antara/Noveradika)

Sleman (Antarasumsel.com) - Wisata minat khusus "downhill" (bersepeda menuruni gunung) di lereng Gunung Merapi, Desa Glagaharjo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mulai banyak diminati masyarakat.

"Wisata minat khusus 'donwhill' yang dikembangkan masyarakat setempat ini mulai ramai pengunjung, satu bulan bisa lebih dari 500 orang," kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Glagaharjo Karnu, Minggu di Sleman.

Menurut dia, mulai banyaknya minat wisatawan ini diharapkan bisa sebagai penambah ekonomi masyarakat yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi ini.¿
"Selain wisata minat khusus 'donwhill', wisatawan juga berkunjung ke bukit Klangon, Glagahsari," katanya.

Ia mengatakan, wisata olah raga "donwhill" ini mulai dirintis masyarakat setelah erupsi Gunung Merapi 2010.

"Namun baru mulai ada geliat dan berkembang sejak 2014," katanya.

Karnu mengatakan, mereka yang meminati wisata ke Bukit Klangon, kebanyakan dari kalangan mahasiswa. Ada juga wisatawan luar, seperti Malaysia.

"Kalau olahraga 'downhill' ini, selain masyarakat umum juga ada para atlet. Selain itu juga semakin banyak event kejuaraan 'donwhill', tingkat lokal maupun nasional," katanya.

Ia mengatakan, untuk Bukit Klangon ini, wisata yang ditawarkan berupa pendakian untuk melihat lebih dekat puncak Gunung Merapi. Tarifnya, antara Rp150 hingga Rp200 ribu.

"Namun untuk wisatawan manca negara tarifnya Rp200 ribu. Tarif tersebut untuk biaya guide dan makan," katanya.

Selain ke Bukit Klangon, wisatawan diantar ke beberapa objek, seperti mata air bebeng, dan Gua Jepang.

"Satu jam perjalanan menuju ke Bukit Klangon dari Glagahsari," katanya.