BPOM temukan sampel makanan mengandung bahan berbahaya

id bpom, mie formalin, makanan berbahaya, mie kuning, zat berbahaya

BPOM temukan sampel makanan mengandung bahan berbahaya

BBPOM tes makanan. (Antarasumsel.com/Feny Selly)

Pulau Punjung (Antarasumsel.com) - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Sumatera Barat menemukan zat berbahaya pada sampel sajian berbuka puasa yang dijual pedagang di Pasar Sikabau, Kabupaten Dharmasraya.

"Hasil pemeriksaan sementara dari 19 sampel makanan dan minuman yang diuji, tujuh diduga mengandung zat berbahaya, dan satu di antaranya positif mengandung unsur Rhodamin," kata Kepala BPOM Sumbar, Zulkifli di Pulau Punjung, Sabtu.
Ia menjelaskan satu sampel yang ditemukan positif berasal dari minuman es cendol dawet, namun kepastian hasil secara keseluruhan akan dilakukan pengujian secara mendalam ke laboratorium di Padang.

Menurut dia, terdapat empat fokus pengujian BPOM pada pemeriksaan yang dilakukan, di antaranya Rhodamin, boraks, formalin dan makanan yang mengandung zat metalin.

Dari beberapa kali pengujian yang telah dilakukan pihaknya pada umumnya ditemukan makanan yang mengandung zat berbahaya jenis Rhodamin.

Ia menambahkan pembinaan dan peringatan bagi para pedagang tersebut diserahkan kewenangannya ke pemerintah setempat karena pedagang merupakan penjual makanan siap saji.

"Dampak dari penggunaan bahan berbahaya ini akan muncul dalam jangka panjang. Penyebab penyakit tidak menular, salah satunya adalah mengonsumsi makanan yang mengandung bahan berbahaya sehingga harus berhati-hati," kata dia.
Ia menambahkan pemerintah kabupaten dan kota diharapkan menganggarkan pengadaan Mobil Laboratorium Keliling guna memaksimalkan pengawasan dilakukan daerah masing-masing.
Sementara itu, Bupati Dharmasraya Sutan Riska mengatakan, pemerintah setempat akan melakukan pembinaan terhadap pedagang yang menjual makanan mengandung unsur berbahaya.

Kemudian melanjutkan pemerintah setempat mengimbau kepada masyarakat yang akan belanja agar terlebih dahulu memperhatikan tingkat higienisnya dan warna yang makanan yang akan dibeli.
Ia mengatakan pantauan terhadap makanan dan minuman akan terus dilakukan setiap Ramadhan guna memastikan masyarakat aman dalam mengonsumsi makanan yang dijual pedagang.

"Seluruh pedagang juga diimbau menjual makanan yang sehat dan higienis sehingga tidak merusak kesehatan masyarakat di kemudian hari," katanya.