Presiden jokowi "janjian" dengan siswa penerima KIP

id jokowi, presiden, kip, kartu indonesia pintar, pendidikan, sekolah, siswa penerima kip

Presiden jokowi "janjian" dengan siswa penerima KIP

Presiden Jokowi (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

Malang (Antarasumsel.com) - Presiden Joko widodo (Jokowi) "janjian" dengan para siswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, tidak akan menggunakan dana bantuan KIP untuk keperluan selain yang berkaitan dengan pendidikan.

"Benar ya, kita janjian? Semua bantuan dari KIP harus digunakan untuk keperluan pendidikan. Kalau sampai ada yang digunakan untuk keperluan lain selain pendidikan dan ketahuan, KIP-nya akan kami cabut," kata Presiden Jokowi saat berdialog dengan para siswa penerima KIP yang dipusatkan di SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu.

Presiden Jokowi membagikan 1.539 KIP kepada siswa yang berstatus yatim dan yatim piatu serta warga belajar pendidikan kesetaraan di wilayah Kabupaten Malang . KIP tersebut dibagikan kepada 1.351 siswa dari jalur pendidikan formal dan 188 untuk warga belajar pendidikan kesetaraan.

Dari jalur pendidikan formal, terdapat 346 siswa sekolah dasar (SD), 333 siswa sekolah menengah pertama (SMP), 191 siswa sekolah menengah atas (SMA), 481 siswa SMK. Adapun dari jalur pendidikan kesetaraan terdapat 11 warga belajar program Paket A, 66 warga belajar Paket B, dan 111 warga belajar Paket C.  

Saat melakukan interaksi dengan para siswa, Presiden Jokowi kembali menyinggung tentang persaingan antarnegara yang semakin ketat. Kecepatan, menurut mantan Gubernur DKI itu, mutlak diperlukan dalam menghadapi persaingan antarnegara yang semakin ketat.

         Pada kesempatan itu Presiden Jokowi juga memberikan kuis berhadiah sepeda. Presiden menunjuk Rahmat Maulana Muhamad, siswa SD yang cepat dan sigap maju. Maulana juga mampu menyebutkan dengan lancar dan tepat kelima sila dari Pancasila.

"Yang cepat mengalahkan yang lambat. Tadi saya lihat Maulana suruh tunjuk tangan cepat. Karena persaingan negara itu harus cepat. Maulana itu contoh yang cepat. Dari belakang lari ke depan. Pancasila 100 persen betul," ujar Presiden.  
Selanjutnya, Presiden berpesan kepada para siswa agar Pancasila tidak hanya dihafalkan, namun perlu dipahami dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, dalam laporannya Mendikbud Prof Dr Muhadjir Effendi menyampaikan SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi yang menjadi lokasi pembagian KIP kali ini adalah salah satu SMK rujukan yang ditunjuk Kemendikbud. "SMK ini telah memenuhi standar revitalisasi. Nantinya, akan menjadi SMK rujukan untuk SMK-SMK lain di wilayah Kabupaten Malang," kata Mendikbud.

Ia mengatakan pendidikan vokasi menjadi bagian dari strategi utama pemerintah untuk mengurangi kesenjangan di masyarakat. Ada 219 SMK yang akan direvitalisasi oleh Kemendikbud pada 2017. "Harapannya revitalisasi SMK dapat meningkatkan jumlah lulusan yang kompeten, terampil dan bisa bersaing dalam persaingan global yang semakin ketat ini," ujarnya.

Sebelumnya Presiden Jokowi yang didamping Mendikbud dan Gubernur Jatim Soekarwo meresmikan SMA Negeri Taruna Nala di Tlogowaru, Kota Malang. Dirancang sebagai tempat menyiapkan calon taruna, SMA ini menggunakan Kurikulum 2013 serta pengembangan Kurikulum Bela Negara dan Kemaritiman.

Pembinaan SMA ini dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur sesuai Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 yang mengalihkan pembinaan pendidikan menengah dari kabupaten/kota ke tingkat provinsi.  "SMA Taruna Nala ini diharapkan menjadi pencetak kader-kader unggul bangsa yang berkarakter, utamanya pada keunggulan kemaritiman," ujar Mendikbud.