KPI gelar survei indeks program siaran televisi

id KPI, Komisi Penyiaran Indonesia, Nuning Rodiyah, Kualitas Program Siara Televisi, Survei penonton

KPI gelar survei indeks program siaran televisi

Komisi Penyiaran Indonesia (Antarasumsel.com/Grafis/Aw)

Surabaya (Antarasumsel.com) -  Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bekerja sama dengan 12 perguruan tinggi di Indonesia menggelar survei indeks kualitas program siaran televisi selama 2017.

"Survei ini bertujuan untuk mengevaluasi program siaran televisi dari berbagai jenis program secara periodik dan juga menyusun pemeringkatan program secara berkala," kata Komisioner KPI Nuning Rodiyah di acara Workshop Area Koordinator dan Surveyor Survei Indeks Kualitas Program Siara Televisi KPI di Surabaya, Rabu.

Menurut dia, semakin beragamnya jenis program siaran televisi menuntut kreativitas insan pertelevisian untuk semakin kreatif menghadirkan program siaran yang dapat menggaet pemirsa dan pada akhirnya juga menggaet pemasang iklan untuk memasarkan produknya di program tersebut.

Dari hasil survei kepemirsaan dan kualitas program siaran yang dilaksnakan KPI pada 2016 menunjukkan bahwa jumlah pemirsa tidak selalu berbanding lurus dengan kualitas program siaran. Adapun program siaran televisi yang disurvei yakni news, sinetron, infotainment, wisata budaya, religi, variety show, dan lainnya.

Terdapat program siaran yang menurut panel ahli berkualitas tetapi tidak banyak ditonton oleh masyarakat. Oleh karena itu pada 2017 ini, KPI bersma 12 perguruan tinggi di 12 kota di Indonesia kembali menggelar survei indeks kualitas program siaran televisi.

"Memang belum bisa disejajarkan secara 'apple to aple' dengan survei kepemirsaan yang dilakukan oleh Nielsen, tetapi pendapat para ahli tentang kualitas siaran sangat konstruktif untuk menjadi bahan peningkatan kualitas siaran," katanya.

Untuk itu, kata dia, dalam survei kualitas siaran ini, KPI  mengundang para ahli untuk melakukan penilaian atas program siaran dari berbagi sudut pandang keahlian di antaranya sosiolog, budayawan, politik, aktivis perempuan dan perlindungan anak, ahli media, dan lainnya.

"Sehingga yang terbangun adalah perpekstif yang komprehensif dari berbagai pihak," katanya.

Persiapan survei dan diskusi panel ahli untuk area Kota Surabaya dilaksanakan selama dua hari yakni pada 30-31 Mei 2017 di Hotel JW Marriott Surabaya. Acara tersebut dihadiri oleh Komisioner KPI Pusat Nuning Rodiyah, KPID Jawa Timur  Bashlil Hazami dan 10 ahli dari berbagai pergutuan tinggi di Surabaya.