Puasa tak identik dengan malas-malasan

id puasa, menahan lapar, bulan ramadhan, ibadah, umat islam, malas-malasan, tidur saja, Dandim

Puasa tak identik dengan malas-malasan

Dandim 0826 Pamekasan saat menyampaikan sambutan dalam acara bimbingan mental prajurit TNI di Makodim Pamekasan, Senin (29/5/2017). (ANTARA/Abd Aziz)

Pamekasan (Antarasumsle.com) - Komandan Kodim 0826 Pamekasan Letkol Inf Nuryanto menyatakan puasa tidak identik dengan semangat kerja bermalas-malasan, karena merupakan bagian dari ibadah yang bertujuan melawan segala bentuk hana nafsu.

"Jadi, jangan jadikan alasan, karena kita ini berpuasa, lalu bermalas-malasan. Justru karena kita puasa, semangat kerja harus lebih giat," kata Dandim saat menyampaikan sambutan dalam acara kegiatan Bimbingan Mental Rohani Prajurit TNI di Makodim Pamekasan, Senin.

Dengan bekerja keras, lanjut Dandim, itu sama halnya dengan siap melaksanakan tantangan tugas. TNI bukan hanya siap di medan perang tetapi juga harus siap menghadapi tantangan apapun.

Menurut Dandim, bimbingan mental bagi prajurit TNI perlu dilakukan, sebagai upaya untuk meningkatkan semangat juang, disamping untuk memupuk pendidikan keagamaan.

Ia juga berharap prajurit TNI bisa mencermati dan mengimplementasikan pesan-pesan keagamaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta sebagai bekal menuju kehidupan yang lebih baik.

"Melalui bimbingan mental ini, kami berharap para prajurit TNI bisa mengambil intisari, dan mudah-mudahan menjadi amalan yang bermanfaat bagi kita semua," ucap Dandim.

Bimbingan Mental bagi prajurit TNI di lingkungan Makodim 0826 Pamekasan yang digelar Senin (29/5) itu menghadirkan penceramah KH Moh Istiqom Idris dari Majelis Taklim Al-Muhibbin.

Dalam ceramahnya KH Istiqom Idris menjelaskan tentang tujuan ibadah puasa, yakni untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Berpuasa, sambung dia, diwajibkan bagi hamba Allah yang beriman sebagaimana diwajibkan kepada ummat terdahulu.

"Maka, pada bulan Ramadhan ini marilah kita tingkatkan kualitas keimanan dan Ketaqwaan dengan cara harus mampu mengendalikan hawa nafsu bukan justru nafsu yang mengendalikan kita," ujar Kiai Idris.

Secara terinci, Kiai ini juga menjelaskan, bahwa perbuatan yang tercela yang dilarang oleh agama ada berbohong, karena hal ini mengingkari kebenaran dan kejujuran.

"Tapi ada juga kebohongan yang dibolehkan dengan tujuan kebaikan," ujar Kiai Idris.

Menurutnya, ada tiga jenis kebohongan yang diperbolehkan dalam agama, pertama, berbohong untuk menyenangkan istri, kedua, berbohong tidak untuk mengadu domba antarteman atau sahabat, dan yang ketiga, berbohong untuk ibadah.

Pada bagian akhir ceramahnya, KH Istiqom Idris juga mengajak hadirin untuk memperbanyak bersedekah sesuai dengan kemampuannya masing-masing karena semakin banyak bersedekah maka rizki akan tambah.

"Rizki itu sudah di atur dan ditentukan oleh Allah SWT sejak kita masih dalam kandungan, setelah kita dilahirkan, tinggal bagaimana cara kita untuk mendapatkan dan mengambilnya," ujarnya.

Bimbingan mental kepada para prajurit TNI di aula Makodim 0826 Pamekasan Senin itu bertema "Puasa Meningkatkan Nilai-Nilai Keimanan dan Ketaqwaan Kepada Allah SWT Serta Menumbuhkan Sikap Solidaritas, Mengurangi Kesalahan Sekecil Apapun dan Rasa Peduli Akan Nasib Sesama".

Sedikitnya 150 prajurit TNI dan PNS hadir dalam acara itu, termasuk Kasdim 0826/Pamekasan Mayor Inf Atjep Hindarsjah, Para Danramil dan Perwira Staf Kodim 0826/Pamekasan, serta anggota militer dan PNS Kodim 0826/Pamekasan.