Aktivitas pedestrian Sudirman Palembang berhenti selama Ramadhan

id pedestrian, kawasan pedestrian

Aktivitas pedestrian Sudirman Palembang berhenti selama Ramadhan

Aktivitas kawasan pedestrian dihentikan sementara selama Ramadhan (Antarasumsel.com/Aziz Munajar/17)

Palembang (Antarasumsel.com) - Aktivitas di kawasan pedestrian Jalan Jenderal Sudirman Palembang selama Ramadhan akan dihentikan sementara untuk menyesuaikan kondisi masyarakat yang melaksanakan ibadah puasa.

"Kemarin sudah dirapatkan di balai kota hasilnya kami sepakat untuk menghentikan sementara aktivitas di pedestrian yakni kawasan trotoar yang diperuntukkan bagi pejalan kaki untuk menikmati nuansa bangunan perkotaan dan taman-taman kota," kata kepala Dinas Pariwisata Kota setempat, Isnaini Madani di Palembang, Jumat.

Menurutnya, penghentian aktivitas ditujukan kepada para pedagang dan pemilik rumah toko (ruko), komunitas, dan seniman yang biasa mengisi sepanjang Pedestrian Sudirman Walk (PSW) pada malam hari, terutama di sekitar wilayah dekat Pasar Cinde, dimulai dari awal Ramadhan sampai tujuh hari (H+7) setelah Idul Fitri.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Satpol PP untuk mengamankan para pedagang, komunitas dan seniman yang masih nekat beraktivitas di PSW," katanya.

Ia menjelaskan, tidak ada kekhawatiran kawasan PSW akan menjadi sepi selama Ramadhan, karena memang sebenarnya PSW adalah trotoar yang fungsi utamanya untuk pejalan kaki, hanya saja dibuat lebih megah guna mendukung konsep one stop destination atau kawasan wisata satu wilayah Kota Palembang.

Memang, kata dia, ada salah kaprah di masyarakat, jadi PSW itu bukan kawasan wisata, tetapi hanya trotoar biasa yang dipercantik lalu dimeriahkan setiap malam Sabtu dan Minggu guna mendukung konsep one stop destination, kalau kawasan wisatanya tetap Jembatan Ampera, Monpera, Benteng Kuto Besak (BKB), Masjid Agung, Museum SMB II, kemudian nanti akan ada Pasar Kuliner Lorong Basah.

Sementara Ketua Komunitas Sobat Literasi, Hardi mendukung penghentian sementara kawasan PSW yang selalu ramai pada Sabtu dan Minggu malam serta tidak merasa dirugikan atas penghentian tersebut.

"Kami mendukung rencana Dinas Pariwisata, karena letak PSW sendiri berdekatan dengan Masjid Agung yang pasti melaksanakan Shalat Tarawih, sementara hampir setiap malam ramai di situ, jadi kalau tidak ditutup sementara khawatirnya mengganggu," kata Hardi.