Presiden minta warga tetap tenang pasca bom

id Presiden, Joko Widodo, tenang, serangan bom, Kampung Melayu, Jakarta, menjaga persatuan

Presiden minta warga tetap tenang pasca bom

Personil Kepolisian berjaga di lokasi ledakan yang diduga bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam. (ANTARA/Sigid Kurniawan)

Solo (Antarasumsel.com) - Presiden Joko Widodo meminta agar warga tetap tenang meski baru terjadi serangan bom di Kampung Melayu, Jakarta yang menyebabkan korban jiwa dan luka.

"Saya menyerukan agar semua anak bangsa di seluruh pelosok tanah air tetap tenang dan tetap menjaga persatuan, kita harus terus menjaga ketenangan," kata Presiden di kediamannya di Solo, Kamis.

Pada Rabu (24/5), terjadi dua ledakan di halte bus Transjakarta di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur yang menyebabkan lima korban jiwa, termasuk pelaku pengeboman.

Presiden juga berharap agar masyarakat dapat menjaga ketenangan jelang bulan Ramadhan.

"Menjaga kesejukan karena hari-hari ini umat Muslim sedang mempersiapkan diri untuk masuk ke bulan Ramadhan untuk menjalankan ibadah puasa," ungkap Presiden.

Ia pun menyampaikan rasa duka cita terhadap para korban dan keluarga korban.

"Saya menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada para korban dan keluarganya, baik yang masih di rumah sakit maupun yang meninggal terutama aparat kepolisian yang gugur dalam menjalankan tugas," tambah Presiden.

Presiden Joko Widodo mengaku sudah mendapatkan laporan terkini mengenai pengeboman tersebut.

"Kita tahu korban yang ada ini sudah keterlaluan, korban-korban yang ada, tukang ojek jadi korban, supir angkot jadi korban, penjual lapak kelontong jadi korban, polisi jadi korban," tambah Presiden.

Serangan bom terjadi saat polisi sedang mengawal pawai obor jelang Ramadhan. Pelaku meninggal di tempat, dengan potongan tubuh kepala, kaki, dan badan yang terpisah.

Total korban tewas akibat bom di Kampung Melayu sebanyak 5 orang. Dua orang tewas di antaranya diduga sebagai pelaku, sedangkan 3 orang lainnya merupakan personol Polri.

Sedangkan 10 orang korban luka adalah 5 personel polisi dan 5 orang warga sipil

Tiga personil polisi yang meninggal adalah Ridho Setiawan, Bripda Taufan Tsunami dari Unit 1 peleton 4  Polda Metro Jaya, Imam Gilang Adinata.

Sedangkan korban luka adalah Bripda Feri (unit 1 peleton 4 PMJ) mengalami luka pada wajah, badan dan paha, Bripda Yogi (unit 1 peleton 4 PMj) mengalami luka di sekujur tubuh, Agung (17 tahun) berprofesi sebagai sopir swasta mengalami luka pada kaki, tangan dan badan. Korban lainnya seorang mahasiswi bernama Jihan (19 tahun) mengalami luka melepuh pada tangan kiri.