Psikolog: Jangan paksa anak jadi polisi-tentara

id anak, tk, anak usia dini, cita-cita, menjadi tentara, menjadi polisi

Psikolog: Jangan paksa anak jadi polisi-tentara

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Indrianto Suwarso)

Semarang (Antarasumsel.com) - Psikolog Rumah Sakit (RS) St Elisabeth Semarang Probowatie Tjondronegoro mengingatkan kalangan orang tua untuk tidak memaksakan anak menjadi polisi atau tentara.

"Secara akademis mungkin mereka pinter, tetapi secara mental mereka tidak siap. Orang tua tidak boleh memaksa jika memang anaknya tidak berminat," katanya di Semarang, Sabtu.

Meski "dipaksa" orang tuanya, kata dia, anak-anak tersebut cenderung tidak akan mengakui jika mereka dipaksa untuk menuruti kemauan orang tuanya karena rasa berbakti mereka.

Beberapa di antaranya, kata dia, ada pula yang secara jujur mengakui jika terpaksa mendaftar menjadi polisi atau tentara yang tentunya akan berdampak dengan tidak diterima.

"Ada yang berani berterus terang, namun biasanya tidak. Ini akan berpengaruh dengan mereka selama menjalani pendidikan. Mereka cenderung menjadi inferior di kawan-kawannya," katanya.

Jika ternyata mereka bisa mengatasi inferioritas itu setelah menjalani pendidikan dan merasa nyaman tidak masalah, lanjut dia, tetapi menjadi persoalan jika keterpaksaan itu berlanjut.

Diakuinya, orang tua mana pun akan merasa bangga jika anaknya menjadi polisi atau tentara dan tidak salah jika memimpikannya, tetapi jangan sampai memaksakan kehendak kepada anak.

"Pastilah orang akan menganggap keren, ya. Jadi, polisi atau tentara. Namun, bagaimana dengan anak-anak ini jika mental mereka tidak siap? Mereka menjalani secara terpaksa," katanya.

Berbeda, kata dia, jika memang kemauan untuk menjadi polisi atau tentara merupakan keinginan dari sang anak, dengan pendidikan sebagai proses yang harus mereka jalani secara total.

"Meski mereka pintar secara akademis dan memenuhi berbagai persyaratan yang dipenuhi, kalau mereka terpaksa akan berpengaruh. Sebab, mereka yang menjalani pendidikan," katanya.

Orang tua, saran Probowatie, sebaiknya memfasilitasi minat anak, tentunya ke arah yang positif dan senantiasa membimbingnya dalam meraih apa yang dicita-citakannya.