Tiga atlet sofbol Sumsel pilih pulang kampung

id sofbol, bisbol

Tiga atlet sofbol Sumsel pilih pulang kampung

Atlet Sumsel dari ki-ka : Ahmad Trasuan Sularama, Emil Muhammad Iksan, dan Rian Martico. (Antarasumsel.com/Dolly Rosana/17)

Palembang (Antarasumsel.com) - Tiga atlet senior sofbol yakni Ahmad Trasuan Sularama, Emil Muhammad Iksan, dan Rian Martico memilih pulang kampung ke Sumatera Selatan setelah sempat memperkuat daerah lain.

Ahmad Trasuan Sularama (27) yang diwawancarai di arena Kejurnas Sofbol Putra Antarklub di Jakabaring Sport City, Palembang, Sabtu, mengatakan, keinginan untuk kembali itu muncul karena mulai aktifnya kepengurusan Persatuan Bisbol dan Sofbol Seluruh Indonesia (Perbassasi) Sumsel.

"Saya pindah ke DKI Jakarta itu sebenarnya karena alasan kuliah. Tapi memang pada waktu itu kepengurusan Perbassasi Sumsel sedang vakum, sehingga tidak ada lagi alasan saya untuk bertahan. Sekarang keadaan sudah berubah, saya sudah selesai kuliah dan ada kepengurusan baru," kata Ahmad Trasuan Sularama yang akrab disapa Rama ini.

Ia menceritakan, sejak berpindah pada 2011, Rama selalu masuk dalam Tim Nasional hingga terakhir memperkuat Indonesia pada SEA Games Singapura tahun 2015. Kemudian, ia memperkuat DKI PON XVIII di Riau 2012 dengan meraih emas, dan PON IX di Jawa Barat 2016 dengan bertengger pada urutan kelima.

Akan tetapi setelah PON, Rama mulai mempertimbangkan ajakan Pengurus Provinsi Perbassasi Sumsel untuk pulang kampung karena ingin membentuk tim yang solid dengan mendatangkan sejumlah atlet senior.

Ternyata, respon positif Rama itu juga diikuti dua rekannya M Emil Isnan, dan Rian Martico.

"Saya senang karena bukan saya saja yang pulang kampung. Saya optimitis jika dibina sejak awal maka Sumsel bisa berbicara di PON Papua 2020 nanti, apalagi sudah rekrut tiga pelatih mantan atlet nasional yakni Ghoufur, Umbasan dan Amri," kata atlet dengan posisi pitcher ini.

Sejauh ini prestasi olahraga sofbol dan bisbol Sumsel belum begitu terdengar. Setelah mulai eksis saat Sumsel menjadi tuan rumah PON XVI tahun 2004, cabang olahraga yang sangat populer di Amerika Serikat ini bisa dikatakan mati suri.

Puncaknya yakni gagal meraih tiket ke PON Jabar karena pada babak kualifikasi menjadi juru kunci dari 16 peserta.

Lantaran itu, Ketua Pengurus Provinsi Perbassasi Asril Sadikin Satar bertekad memperbaiki kegagalan itu pada PON XX di Papua tahun 2020 dengan menggelar pemusatan latihan daerah jangka panjang sejak awal Januari 2017.

"Target terdekat, ada atlet Sumsel yang masuk Timnas Kejuaraan Dunia di Canada pada Juli 2017, sedangkan target jangka panjangnya yakni masuk tiga besar PON Papua," kata dia.