Pertumbuhan investor baru pasar modal tumbuh Pesat

id Harry Mulyono, investor, Bursa Efek Indonesia, investasi, pasar modal, Yuk Nabung Saham

Pertumbuhan investor baru pasar modal tumbuh Pesat

Ilustrasi Seorang karyawan mengamati pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Palembang (Antarasumsel.com) - Pertumbuhan investor pasar modal yang menggunakan tanda pengenal (sid) asal Sumatera Selatan, terbilang pesat pada 2017 setelah per Mei telah mencapai 50 persen capaian pada 2016.

Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Sumatera Selatan Harry Mulyono di Palembang, Rabu, mengatakan, pada 12 Mei 2017 tercatat investor baru telah bertambah sebanyak 969 investor dalam sid aktif atau setara dengan 55,8 persen dari total investor baru 2016.

"Capaian ini cukup mengembirakan karena investasi di pasar modal menjadi salah satu pilihan masyarakat," kata Harry.

Ia mengatakan pencapaian positif ini tak lain berkat diluncurkannya program "Yuk Nabung Saham" pada tahun 2015.

Melalui program ini, masyarakat dapat berinvestasi di pasar modal dengan cara mencicil untuk membeli saham. Program ini dapat terlaksana karena BEI bekerja sama dengan perusahaan sekuritas yang juga memiliki program pembelian saham mikro.

Sejauh ini melalui program tersebut, pertumbuhan investor baru tergolong pesat terjadi di Kota Palembang dengan mencatat pertambahan 773 sid hingga 12 Mei 2017. BEI mencatat total investor asal Palembang mencapai 8.646 sid.

Pertambahan tersebut setara dengan 51,6 persen dari total pertumbuhan investor baru Kota Palembang sepanjang 2016 yang mencapai total 1.498 sid.

"Meski masih jauh dari target yakni 10 persen jumlah penduduk Palembang (diperkirakan berjumlah total 2 juta jiwa), tapi pergerakan yang ada sudah cukup siginifikan jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," kata Harry.

Untuk itu, peran dari berbagai kalangan sangat diharapkan untuk pengembangan sektor jasa keuangan pasar modal ini. Maklum saja, Harry menjelaskan bahwa, hingga kini pasar modal merupakan industri keuangan dengan penetrasi terendah di masyarakat setelah perbankan, asuransi, pembiayaan, dana pensiun.

Salah satu langkah yang dipandang cukup efektif membantu, menurut Harry, yakni dibukanya Galeri Investasi BEI di sejumlah perguruan tinggai Kota Palembang.

Kelima galeri itu di Universitas Katolik Musi Charitas, STIE MDP Palembang, Universitas Muhammadiyah Palembang, Politeknik Negeri Sriwijaya dan Universitas Sriwijaya.

"Kami membidik kalangan mahasiswa karena mereka nantinya akan bekerja dan memiliki penghasilan sendiri. Jika pemahaman mengenai pentingnya berinvestasi bagi masa depan maka mereka diharapkan dapat memiliki keinginan menjadi investor pasar modal," ujar dia.

Hingga April 2017, total transaksi penanam modal asal Sumsel telah mencapai 3,8 triliun atau lebih baik jika dibandingkan periode yang sama tahun 2016. Sedangkan total transaksi efek saham mencapai Rp10,3 triliun dengan hampir 90 persen berasal dari Palembang.