Kondisi perekonomian Indonesia tunjang optimisme dunia usaha

id ekonomi, saham, indeks konsumen, optimisme di dunia

Kondisi perekonomian Indonesia tunjang optimisme dunia usaha

Ilustrasi - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melalui layar di Gedung Bursa Efek Indonesia. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Jakarta (Antarasumsel.com) - Kondisi perekonomian Republik Indonesia yang terus membaik dalam berbagai aspek termasuk indeks konsumen yang membaik sangat menunjang dorongan optimisme di dunia usaha Tanah Air.

"Optimisme bagi kemampuan ekonomi Indonesia untuk membangun ketahanan domestik meningkat, setelah muncul berita indeks konsumen di Indonesia," kata VP Corporate Development & Market Research Forextime (perusahaan jasa finansial) Jameel Ahmad, dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Sabtu.

Dia mengingatkan bahwa data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa indeks konsumen mencapai 123,7 pada April atau meningkat dari 121,5 pada Maret.

Sebelumnya, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadalia menilai, capaian pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,1 persen pada kuartal I-2017 telah membangkitkan optimisme dunia usaha.

Karena itu, ujar Bahlil Lahadalia lagi, momentum pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang terus diraih oleh Indonesia pada saat ini juga harus terus dijaga berbagai pihak.

"PDB awal tahun ini bangkitkan optimisme kita," kata Bahlil dan mengingatkan, secara siklus biasanya pertumbuhan ekonomi baru akan menguat pada periode kuartal III dan IV.

Ketua Umum Hipmi mengimbau agar pelaku usaha berperan serta membantu pemerintah menjaga momentum pertumbuhan tersebut, utamanya pelaku usaha besar.

Selain itu, ia juga menyebutkan perlu keberanian kolektif guna membantu pemerintah bersama korporasi-korporasi besar mengangkat perekonomian.

Hipmi juga berharap agar pemerintah menjaga belanja negara agar makin meningkat pada kuartal II-2017, meskipun pemerintah tengah melakukan pengetatan atau disiplin anggaran.

"Kalau pihak swasta berkolaborasi dengan belanja pemerintah mendorong pengeluaran yang besar tentu efeknya akan berlipat pada keseluruhan kegiatan ekonomi domestik," ujarnya lagi.

Bahlil mengatakan, pemerintah perlu memperkuat permintaan, sehingga dapat mendorong industrialisasi atau peningkatan kapasitas produksi dengan memperlancar serapan anggaran.