Palembang (Antarasumsel.com) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memaksimalkan pemberdayaan masyarakat peduli api di desa-desa untuk mencegah agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan seperti pada 2015.
"Sumsel telah membentuk ratusan kelompok masyarakat peduli api dan mereka nantinya yang akan diberdayakan dalam pencegahan kebakaran hutan serta lahan tersebut," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumsel Iriansyah di Palembang, Senin.
Menurut dia, pembedayaan masyarakat peduli api itu penting mengingat mereka yang mengetahui kondisi wilayahnya.
Selain itu, masyarakat bisa bergerak cepat bila terjadi titik panas supaya kebakaran hutan dan lahan dapat dicegah, ujar dia.
BPBD Sumsel juga telah membentuk posko untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan itu.
Sementara Pelaksana Tugas Sekda Sumsel Joko Imam Sentosa mengatakan, Sumsel pernah mengalami kebakaran hutan dan lahan pada 2015 dan diharapkan peristiwa serupa tak terulang.
Oleh karena itu, kata dia, pencegahan harus dimaksimalkan, kemarau pada 2017 ini diperkirakan lebih panjang dibanding pada 2016.
"Bukan itu saja, tetapi Sumsel banyak terdapat lahan gambut dan bila terbakar sulit untuk dipadamkan sehingga pencegahan harus diutamakan," tambah dia.
Komandan Satgas Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Sumsel dipercayakan kepada Komandan Korem 044 Garuda Dempo Kolonel Inf Kunto Arief Wibowo.
Berita Terkait
Balai Karantina Sumsel menggelar operasi patuh lalu lintas hewan
Rabu, 27 Maret 2024 19:18 Wib
Badan Karantina Sumsel inspeksi instalasi eksportir ikan hias
Sabtu, 23 Maret 2024 18:10 Wib
OKU Timur termasuk daerah sukses tekan angka kemiskinan ekstrem
Jumat, 15 Maret 2024 21:25 Wib
Sebelas cara menghindari obesitas dan jaga berat badan
Kamis, 14 Maret 2024 11:37 Wib
Bulan puasa berat badan naik, ini penyebabnya
Kamis, 14 Maret 2024 10:58 Wib
Bukit Asam cetak laba bersih Rp6,1 triliun selama 2023
Jumat, 8 Maret 2024 14:56 Wib
Keren, botol plastik bekas disulap jadi perahu
Kamis, 7 Maret 2024 3:05 Wib
Badan Geologi paparkan analisis pergerakan tanah di Bandung Barat
Jumat, 1 Maret 2024 14:38 Wib