Ludruk Irama Budaya tampilkan aktor generasi terbaru

id Ludruk, drama, ketoprak, Irama Budaya Surabaya, aktor junior, Deden Irawan,

Ludruk Irama Budaya tampilkan aktor generasi terbaru

Ilustrasi

Surabaya (Antarasumsel.com) - Kelompok Ludruk Irama Budaya Surabaya menampilkan seluruh aktor generasi terbarunya dalam pentas lakon "Mentang-mentang dari New York" di Gedung Irama Budaya, Taman Hiburan Rakyat (THR), Surabaya, Sabtu malam.

"Ini adalah pentas perdana bagi para aktor junior, yaitu generasi terbaru Ludruk Irama Budaya," ujar pimpinan Ludruk Irama Budaya Deden Irawan, ditemui di lokasi pementasan.

Dia mengatakan ada 15 orang dalam generasi terbaru aktor Ludruk Irama Budaya yang semuanya tampil dalam pementasan lakon berjudul "Mentang-mentang dari New York" itu.

Deden menyebut, dalam sejarah Ludruk Irama Budaya yang berdiri sejak tahun 1987, 15 aktor terbarunya tersebut tergolong sebagai generasi ketiga.

Rata-rata mereka adalah aktor muda yang masih berusia belasan hingga 20-an tahun, kebanyakan masih duduk di bangku SMA dan kuliah di beberapa kampus di Surabaya, selain ada beberapa juga yang masih anak-anak.

"Semuanya tampil malam ini, hanya saja masih didampingi oleh beberapa aktor yang dari generasi kedua," katanya.

Penampilan mereka disutradari oleh Meimura, yang selama ini dikenal sebagai aktor teater. "Lakon yang kita pentaskan malam ini, 'Mentang-mentang dari New York', sebetulnya adalah naskah teater karya penulis asing, Marcelino. Saya adaptasi untuk pementasan ludruk," katanya.

Meimura adalah salah seorang seniman Surabaya yang mendorong agar Kelompok Ludruk Irama Budaya tetap eksis di tengah panggung hiburan era digital.

Maka Meimura turut mengupayakan regenerasi pemain Ludruk Irama Budaya.

"Sejak bulan Januari lalu kita lakukan perekruitan. Lalu kita latih dasar-dasar ludruk secara rutin hampir tiap hari. Termasuk kita latih tari remo dan bedayan yang menjadi bagian dari pementasan ludruk," katanya.

Deden mengagendakan para aktor generasi terbarunya ini bisa pentas rutin di Gedung Irama Budaya THR Surabaya minimal empat bulan sekali.

"Sebab setiap malam minggu sudah terjadwal rutin pentas Ludruk Irama Budaya bagi aktor yang senior di gedung THR ini," katanya.

Namun dalam pentas rutin pemain seniornya setiap malam minggu itu Deden akan mengupayakan menyisipkan secara berganitan beberapa dari aktor generasi terbarunya untuk turut tampil.

"Sedangkan untuk yang khusus dipentaskan oleh seluruh pemain junior, kita agendakan setiap empat bulan sekali," jelasnya.

Hidayah Sumiani, mahasiswi Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya menyatakan tertarik untuk bergabung dengan Ludruk Irama Budaya untuk mendukung studinya.

"Saya di STKW kuliah jurusan teater. Sedangkan di Surabaya ludruk yang masih aktif cuma Ludruk Irama Budaya. Jadi, ya, saya gabung di sini," ujarnya.

Perempuan berusia 22 tahun asal Tuban, Jawa Timur, ini mengaku tidak kesulitan untuk beradaptasi dengan teman-teman segenerasinya yang baru bergabung  dengan Ludruk Irama Budaya.

"Latar belakangnya kita memang beda-beda, kebanyakan masih pelajar SMA, bahkan ada yang masih SD dan TK, selain juga teman-teman mahasiswa dari kampus lain. Tapi kita di sini setiap latihan selalu dibimbing dengan telaten oleh seniman-seniman senior Ludruk Irama Budaya," katanya.