Mendagri: Jumenengan keraton dapat angkat pariwisata Jateng

id Tjahjo Kumolo, Tingalan Dalem Jumenengan PB XIII, Kasunanan Surakarta, Jumenengan

Mendagri: Jumenengan  keraton dapat angkat pariwisata Jateng

Tjahjo Kumolo. (ANTARA/Hafidz Mubarak A)

Solo (Antarasumsel.com) - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan upacara adat "Tingalan Dalem Jumenengan PB XIII" keraton Kasunanan Surakarta dapat kembali mengangkat pariwisata di Jawa Tengah, khususnya Kota Solo.

"Kami berharap dengan digelarnya Jumenengan ini, pariwisata di Jateng khususnya Solo bisa tumbuh bergerak," kata Mendagri usai ikuti upacara adat Tingalan Dalem Jumenengan PB XIII di Sasana Sewaka Keraton Kasunanan Surakarta, Sabtu.

Mendagri mengatakan digelarnya jumenengan tersebut karena apapun Keraton Kasunanan Surakarta merupakan aset negara atau nasional. Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Mendagri, Gubernur Jateng, Wali Kota Surakarta, segera menyelesaikan.

Selain itu Mendagri mengatakan segera dipugar Keraton Surakarta yang nantinya bekerja sama dengan Menteri Pariwisata, Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Menteri Kebudayaan karena bagian dari daerah tujuan wisata baik nasional maupun internasional.

"Keraton Kasunanan yang intergrasi dengan Keraton Yogyakarta, Surakarta, Sangiran, Candi Borobudur dan Prambanan bagian dari tujuan wisata," tutur Mendagri.

Mendagri mengatakan terkait masalah di keraton Pemerintah yang hadir, Bapak Presiden Jokowi memerintah Mendagri, Gubernur, Wali Kota segera menyelesaikan, dan didukung Forum Musyawarah Pimpinan Daerah dan para tokoh masyarakat.

Menurut Mendagri, kegiatan jumenengan PB XIII tersebut sudah fakum atau tidak dilakukan selama empat tahun terakhir ini, dan kini kembali digelar upacara tradisi itu.

"Kami berharap tradisi itu, dilakukan secara terus-menerus yang dapat menarik wisatawan baik nasional maupun mancanegara," kata Mendagri.

Mendagri mengatakan Pemerintah akan mendukung seluruhnya aset negara termasuk Keraton Surakarta, yang bertanggung jawab secara langsung Pemerintah Daerah Kota Surakarta.

Menyinggung soal konflik antara keluarga keraton Lembaga Dewan Adat (LDA) dengan Tim Lima bentukan PB XIII, Mendagri mengatakan pemerintah sudah menyerahkan kepada Sinuwun PB XIII, dan yang terpenting pihaknya melihat utuh kembali tidak ada masalah apa-apa.

Selain itu, Mendagri juga mengatakan bagaimana merumuskan mengelola Keraton dengan baik dan bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat, sehingga pemerintah akan membantu melalui anggarannya.

"Kami tidak akan masuk dalam internal keraton. Namun, pemerintah akan ikut menjaga kelestarian keraton sebagai cagar budaya," ujar Mendagri.

Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan pemerintah pusat akan merenovasi bangunan cagar budaya keraton antara lain Keputren, Songgo Buwono, dan museum.

"Pemda Surakarta akan memberikan bantuan anggaran untuk pelestarian keraton sekitar Rp400 juta," kata Rudyatmo.

KGPH Puger selaku penasihat LDA mengatakan putra sentono atau keluarga keraton sudah otomatis menghadiri Jumenengan yang digelar kelender tahunan ini, tidak perlu menggunakan undangan.

"Ada Sentono Dalem yang tidak bisa hadir karena tidak dapat tiket pesawat. Dengan acara jumenengan ini, kemudian tinggal dilakukan penataan ulang di keraton," imbuh Puger.

Sementara acara upacara Tingalan Dalem Jumenengan PB XIII diawali dengan Raja Sinuwun yang duduk di dampar kencana atau singgasana Raja, dan kemudian dilanjutkan tarian sakral yang dilakukan sembilan penari Bedhaya Ketawang.