Oknum warga masuk suaka margasatwa cari gelam

id Suaka Margasatwa, Padang Sugihan, habitat gajah, sumber mata pencarian, kayu gelam, Camat Muara Sugihan, Lakoni Syafran

Palembang (Antarasumsel.com) - Sejumlah oknum warga kerap masuk ke Suaka Margasatwa Padang Sugihan, Banyuasin untuk mencari kayu gelam yang menjadi sumber mata pencarian mereka, kata Camat Muara Sugihan Lakoni Syafran.

"Memang diakui masih ada warga yang kerap masuk SM Padang Sugihan karena kegiatan itu sudah dilakukan sejak puluhan tahun," kata Lakoni di Bayuasin, Kamis.

Ia mengatakan pemerintah telah mengedukasi warga sekitar untuk tidak melakukan kegiatan dilarang tersebut karena lokasi telah ditetapkan sebagai Suaka Margasatwa gajah Sumatera.

"Untuk warga sekitar Muara Sugihan, saya berani jamin tidak ada lagi. Akan tetapi, yang masuk ini justru warga dari sekitar Sebokor, dari luar Muara Sugihan," ujar dia.

Menurutnya, tindakan warga ini dilatari pemenuhan kebutuhan hidup karena harga kayu gelam ini dihargai Rp1.500 per batang. Kemudian kayu-kayu khas gambut ini dibawa ke pasar yang ada di Palembang hingga Jakarta dengan harga Rp5.000 batang.

"Inilah sulitnya membatasi gerak warga karena ada motif ekonominnya," kata dia.

Ia menjelaskan, yang menjadi kekhawatiran pemerintah yakni ketika warga masuk hutan maka rawan melakukan tindakan yang dilarang seperti membakar lahan.

"Mereka kerap memasak di dalam hutan, dan membiarkan api menyala. Saat musim kemarau, tindakan ini sangat berbahaya," kata Lakoni.

Sementara, di satu sisi, pemerintah memiliki keterbatasan personel untuk mengawasi SM Padang Sugihan seluas 80.000 hektare.

"Mau tak mau mengedukasi warga, dan terus mengawasi sebisa kami," ujar dia.

Sebelumnya, aparat TNI menemukan jalur angkut kayu gelam menuju Sungai Musi yang berada di dekat hutan SM Padang Sugihan.