Kemristekdikti luncurkan program lengkap Doktor

id Kemristekdikti, doktor, pendidikan doktor, Ali Ghufron Mukti, PMDSU tahap III

Kemristekdikti luncurkan program lengkap Doktor

Kemristekdikti (Antarasumsel.com/17/Grafis)

Jakarta (Antarasumsel.com) - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) berencana meluncurkan program lengkap pendidikan doktor atau Program Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) tahap III pada akhir April.

"Akhir April ini, kami akan meluncurkan program PMDSU tahap III," ujar Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti, Ali Ghufron Mukti, di Jakarta, Senin.

Program tersebut, membidik sarjana unggul dan akan memberikan bantuan biaya pendidikan pada jenjang magister dan doktor di perguruan tinggi ternama di dalam negeri.

Melalui program tersebut, para sarjana bisa meraih gelar magister dan doktor hanya dalam waktu empat tahun. Penerima beasiswa juga nantinya akan diampu oleh para promotor yang sekaligus dosen bereputasi unggul di bidang keilmuan masing-masing.

"Peserta PMDSU ini, terbukti unggul dalam menghasilkan publikasi ilmiah bereputasi internasional. Bahkan ada salah satu peserta PMDSU tahap satu yang telah memiliki lima hingga tujuh publikasi jurnal dan semuanya dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi," tutur Ghufron.

Ghufron menambahkan bahwa kontribusi jurnal internasional dari PMDSU tahap 1 berpotensi akan terus bertambah, karena sampai saat ini masih banyak peserta dan promotor PMDSU yang belum menyampaikan hasil atau capaian mereka secara formal.

"Kami berharap semua capaian publikasi tersebut bisa menjadi lecutan bagi para dosen Indonesia untuk terus menulis jurnal."
Jumlah perguruan tinggi yang terlibat dalam PMDSU tahap III lebih banyak dibandingkan tahap sebelumnya. Jika pada tahap pertama, hanya melibatkan enam perguruan tinggi dan tahap II melibatkan 11 perguruan tinggi. Maka pada tahap III mengalami kenaikan menjadi 12 perguruan tinggi diantaranya Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya, Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin, Universitas Indonesia, Universitas Sriwijaya, Institut Pertanian Bogor, Universitas Andalas, Universitas Sumatera Utara, dan Universitas Brawijaya.

Ghufron mengatakan program tersebut bisa menjadi solusi perekrutan dosen muda yang berkualitas. Apalagi pada 2021, dosen yang pensiun mencapai 10.000.

"PMDSU sangat penting untuk mempersiapkan dosen pada masa depan. Skema ini diharapkan bisa menjadi solusi dalam penyediaan akademis dan ilmuwan berkualitas di Indonesia di masa depan," ujar Ghufron, berharap.