Ribuan warga Padang ikut lomba masakan tradisional

id masak, lomba masak, Kota Padang, filosofi makanan, lamang

Ribuan warga Padang ikut lomba masakan tradisional

Ilustrasi Lomba masak.(Antarasumsel.com/Fenny Selli)

Padang (Antarasumsel.com) - Ribuan warga Kota Padang, Sumatera Barat mengikuti lomba memasak masakan tradisional seperti 'lamang', 'palai bada' dan menggiling cabai secara tradisional di kawasan Pantai Padang, Minggu.

"Lomba ini merupakan rangkaian Festival Siti Nurbaya 2017 yang telah menjadi kegiatan tahunan," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Medi Iswandi, di Padang.

Menurutnya, selain bertujuan untuk menarik wisatawan datang ke daerah itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk melestarikan masakan tradisional.

"Seluruh peserta berasal dari 104 kelurahan di Kota Padang yang dibagi dalam tiga perlombaan, yaitu memasak lamang, memasak palai, dan menggiling cabai secara tradisonal bagi pria," katanya lagi.

Seluruh peserta diminta untuk menghidangkan masakan yang enak, dengan tampilan menarik serta mengerti dengan filosofi makanan tersebut.

"Dewan juri nanti akan menanyakan filosofi tersebut ketika peserta mengenalkan makanan yang mereka buat," katanya pula.

Salah seorang peserta dari Kelurahan Gurun Laweh, Yunita mengatakan dalam pembuatan lamang biasanya membutuhkan waktu sekitar dua jam.

"Kami merupakan utusan kelurahan yang ikut dalam kegiatan ini, kami akan memberikan masakan terbaik," ujar dia lagi.

Ia menambahkan dalam memasak lamang membutuhkan waktu sekitar dua jam. Masakan ini dimasak menggunakan kayu bakar dan batok kelapa.

"Beras yang telah bersih dimasukkan ke dalam bambu yang telah disiapkan. Kemudian bambu tersebut diisi dengan santan kelapa lalu dimasak di atas perapian yang telah disiapkan," katanya.

Peserta lain dari Kelurahan Padang Barat Dini mengatakan dalam perlombaan ini timnya berusaha memberikan yang terbaik.

"Masakan tradisional sudah mulai ditinggalkan, sehingga acara ini membuat generasi muda bisa belajar kembali memasak masakan daerah," kata dia.

Dia berharap ke depan kegiatan ini dilakukan lebih baik lagi jangan hanya sekadar kegiatan seremonial.

"Saya berharap tata cara memasak masakan tradisional ini bisa diwarisi oleh generasi mendatang," kata dia pula.