Bulog tawarkan pasokan barang ke pedagang pasar

id bulog, Perum Bulog, sembako, gula, beras, pedagang tradisional, menjaga kestabilan, harga sembako

Bulog tawarkan pasokan barang ke pedagang pasar

Ilustrasi Stok gula pasir dan beras di gudangan milik Perum Bulog Divre Sumsel-Babel di Palembang, Sumatera Selatan.(Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/17)

Palembang (Antarasumsel.com) - Perum Bulog menawarkan pasokan gula dan beras ke pedagang tradisional untuk menjaga kestabilan dan kewajaran harga menjelang Ramadhan dan Lebaran 2017.

Kepala Divisi Regional Perum Bulog Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Bakhtiar AS di Palembang, Rabu, mengatakan, jika pedagang merasa kesulitan pasokan maka jangan segan-segan menghubungi Bulog.

"Kami siap mengantarkan langsung. Untuk gula, dengan pesanan minimal satu karung seberat 50 kilogram," kata Bakhtiar yang diwawancarai seusai mendampingi Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan Srie Agustina di Pasar KM5 Palembang.

Ia mengatakan, untuk gula, Bulog melepas ke pasar dengan harga Rp11.800/kg sementara harga eceran tertinggi yang ditetapkan Kemendag yakni Rp12.500/kg.

"Kemudahan lain yang bisa ditawarkan yakni pedagang bisa tunda untuk pembayarannya satu minggu hingga 10 hari," kata dia.

Saat ini di gudang Bulog terdapat sekitar 3.000 ton gula pasir kristal untuk mendukung kebutuhan Sumsel dan Babel yang diperkirakan mencapai 1.000 ton/bulan.

Dengan stok yang ada ini, Bulog diharapkan bisa menjaga stok pangan di dua provinsi ini untuk tiga bulan ke depan atau dari April hingga Juni.

Pelapis lainnya juga ada yakni dari gudang PT Perusahaan Perdagangan Indonesia di Palembang yang saat ini menyimpan 400 ton gula.

Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan Srie Agustina mengatakan saat ini harga gula masih belum sesuai dengan acuan yakni Rp13.500/kg dari seharusnya Rp12.500/kg.

Dengan kondisi stok yang tersedia hingga tiga bulan mendatang, Srie optimistis harga gula bergerak turun pada beberapa pekan ke depan asalkan masyarakat juga tidak panic buying.

"Beli sesuai kebutuhan saja. Mau apa juga beli banyak-banyak, stok juga aman," kata Srie.

Selain memperhatikan stok, pemerintah juga merangkul para distributor sembako untuk menjaga kewajaran harga.

Hal ini sangat penting karena setiap menjelang Ramadhan selalu terjadi kenaikan harga, padahal secara teori kenaikan harga dipengaruhi empat faktor yakni pasokan dari luar negeri jika impor, iklim, distribusi, dan spekulan.

"Pemerintah sudah membuat harga eceran tertinggi dengan maksud menjadi acuan para produsen dan distributor agar harga di konsumen itu wajar. Pemerintah pada prinsipnya ingin menemukan keseimbangan antara setor hulu dan hilir yakni bagaimana produsen dan distributor itu sama-sama mendapatkan untung yang wajar, dan konsumen tidak menjerit," kata dia.

Sebelumnya pada tahun lalu terjadi persoalan pada stok gula akibat molornya jadwal penggilingan di pabrik gula. Ketika itu, terjadi lonjakan harga gula hingga menembus Rp17.000 per kguntuk gula curah.