Kemendag: Harga sembako masih terkendali jelang Ramadhan

id Srie Agustina, sembako, pasar tradisional, Agus Yudiantoro, harga kebutuhan pokok

Kemendag: Harga sembako masih terkendali jelang Ramadhan

Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Perdagangan Srie Agustina (kedua kanan) berbincang dengan Kepala Perum Bulog Divre Sumsel-Babel Bakhtiar AS (kiri) saat meninjau stok gula pasir dan beras di pergudangan milik Perum Bulog Divre Sumsel-Babel di P

Palembang (Antarasumsel.com) - Harga sejumlah kebutuhan pokok sejauh ini masih terkendali pada satu bulan menjelang Ramadhan berdasarkan pantauan oleh Inspektur Jenderal Perdagangan Kementerian Perdagangan, Srie Agustina di sejumlah pasar tradisional Palembang.

Srie yang didampingi Kepala Dinas Perdagangan Sumsel, Agus Yudiantoro dan Kepala Bulog Sumsel memantau harga kebutuhan pokok di Pasar Soak Bato dan Pasar KM 5 Palembang, Rabu.

"Berdasarkan pantauan, harga sembako yang dijual seperti daging, daging ayam, telur, cabai, minyak goreng masih layak, atau dalam artian wajar dibeli oleh konsumen," kata Srie.

Ia menjelaskan, harga daging sapi saat ini belum bergerak naik yakni masih di kisaran Rp120 ribu per kg untuk jenis ass dalam (tanpa gajih).

Kemudian cabai merah justru bergerak turun dari Rp30.000/kg menjadi Rp28.000/kg.

"Seharusnya cabai merah sudah bisa Rp25.000/kg karena ada juga pedagang yang menjual dengan harga itu. Tapi dengan harga Rp28.000/kg ini sebenarnya masih normal dan masuk hitungan Kemendag yang mematok harga acuan Rp27.500/kg," kata Srie.

Ia melanjutkan, hanya gula saja yang saat ini masih belum sesuai dengan harga eceran tertinggi ditetapkan Kemendag yakni Rp13.500 dari seharusnya Rp12.500/kg.

"Gula masih di harga Rp13.500 per kg karena pedagang eceran juga membeli dengan harga tinggi dari agen. Saya rasa tak berapa lama lagi bakal turun karena stok cukup sekali, bahkan untuk tiga bulan ke depan," kata Srie.

Dengan pantauan di lapangan ini, pemerintah berharap masyarakat dapat bijak dalam berbelanja menjelang Ramadhan ini.

Hal ini terkait dengan faktor psikologis yang kerap menjadi pemicu kenaikan harga sembako.

"Beli saja sesuai kebutuhan, karena stok banyak. Tidak bakal kehabisan. Jika masyarakat menerapkan cara ini maka harga di pasar tetap akan terkendali," kata dia.

Untuk menjaga keseimbangan dan kewajaran harga ini, Kemendag telah bekerja sama dengan Bulog untuk penyuplai pedagang di pasar.

"Bulog bersedia menyuplai pedagang sembako, bahkan siap mengantarkan langsung ke pasar. Jika stok kurang, pedagang juga dapat langsung menelpon bulog minta diantarkan barang, bayarnya pun bisa ditunda," kata dia.

Bulog Sumsel-Babel menyatakan stok gula saat ini mencukupi kebutuhan hingga tiga bulan ke depan yakni dari total 1.000 ton kebutuhan gula di Sumsel dan Bangka Belitung telah tersedia 4.000 ton.

Selain itu, Kota Palembang dan sekitarnya juga ditopang oleh PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) yang memiliki stok gula sekitar 400 ton di gudangnya.

Sementara salah seorang pedagang di Pasar KM 5, Johan, mengatakan saat ini harga kebutuhan pokok tidak bergejolak bahkan menurutnya cenderung turun.

"Ini terkait dengan daya beli masyarakat juga, saat ini sedang turun. Biasanya saya menjual minyak goreng lima jeriken setiap hari, kini hanya 2-3 jeriken," kata dia.