Menag: Masjid Baiturrahmah buktikan toleransi umat Hindu

id Lukman Hakim Saifudin, Menteri Agama, Masjid Baiturrahmah, umat hindu, bali, toleransi

Menag: Masjid Baiturrahmah buktikan toleransi umat Hindu

Lukman Hakim Saifuddin (Antarasumsel.com/Edy M Yakub/Ag/17)

Denpasar (Antarasumsel.com) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menilai Masjid Raya Baiturrahmah yang berdiri di tengah mayoritas umat Hindu di Kota Denpasar  membuktikan tingginya toleransi masyarakat Bali.

"Masjid ini meneguhkan kepada dunia bahwa di Bali dengan mayoritas Hindu juga bisa berdiri masjid yang megah sehingga hal itu menjadi anugerah yang luar biasa sekaligus membuktikan toleransi masyarakat Hindu di Bali," katanya di sela peresmian masjid itu di Denpasar, Sabtu.

Dalam acara yang dihadiri Wakil Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara, Pelingsir Puri Pemecutan Ida Cokorda Ngurah Jambe Pemecutan, Kepala Kemenag Bali I Nyoman Lastra, dan sejumlah tokoh agama itu, Menag menyampaikan rasa syukur atas renovasi salah satu masjid tertua di Bali itu.

"Ada lima rasa syukur saya dengan peresmian masjid di tengah Kota Denpasar ini. Pertama, saya bersyukur karena bisa hadir sebab saya sempat diminta untuk mendampingi Presiden untuk mengunjungi sebuah pesantren, tapi akhirnya saya diizinkan datang ke sini," katanya.

Rasa syukur lainnya, menurut Menag, masjid yang diresmikan merupakan masjid bersejarah, lalu hampir seluruh biaya merupakan hasil swadaya masyarakat dan Pemerintah Kota Denpasar juga mendukung, serta nama masjid yang diresmikan adalah Baiturrahmah yang berarti rumah kasih sayang.

"Rasa syukur saya yang paling besar ada pada nama masjid yang kita resmikan ini yakni Baiturrahmah yang berarti rumah kasih sayang, atau rumah yang menebarkan kasih sayang. Itulah esensi sebenarnya dari kehadiran Islam di dunia," katanya.

Sambil menyitir sebuah ayah Al-Quran, Menteri menyatakan Allah bisa saja menjadikan seluruh umat manusia itu beragama Islam, namun hal itu tidak dilakukan karena itu kemajemukan merupakan sebuah keniscayaan untuk saling menghormati dan menebarkan kasih sayang.

"Islam itu hadir untuk menebarkan rahmah bagi alam semesta, karena itu keberadaan masjid di tengah mayoritas umat Hindu ini bisa menjadi inspirasi bagi kita bahwa toleransi itu menjadi bagian dari masyarakat Indonesia, apalagi masjid ini sudah didirikan sejak 1926," katanya.

Oleh karena itu, ia mengharapkan peresmian renovasi masjid yang berdiri di Jalan Ahmad Yani, Wanasari, Kota Denpasar, itu tidak hanya menjadi sarana melaksanakan ritual keagamaan, namun juga memiliki fungsi sosial yakni menebarkan kasih sayang atau toleransi.

"Islam hadir untuk kasih sayang, karena itu kita harus menjaga apa yang diwariskan pada pendahulu kita dalam menjalin kebersamaan atau toleransi itu. Islam sendiri mengajarkan manusia yang paling baik adalah manusia yang paling bermanfaat bagi sesama," katanya.

Masjid raya berlantai tiga yang berdiri di atas tanah seluas 120 meter persegi itu berada di wilayah Kerajaan Puri Pemecutan dan telah mengalami renovasi dengan biaya Rp9,9 miliar serta berada di kawasan "Kampung Jawa" yang Muslim di sisi barat, namun sisi timur dari masjid merupakan masyarakat Hindu.

Selain meresmikan Masjid Raya Baiturrahmah, Menag juga meresmikan Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Denpasar Timur yang menjadi percontohan KUA terbaik dan pelayanan teladan dari 35 gedung KUA yang ada di Pulau Dewata.

Menteri juga membuka rakor Kemenag se-Bali dan berdialog dengan tokoh lintas agama di Bali.