Palembang (Antarasumsel.com) - Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Selatan terus mendorong para nelayan untuk memiliki kartu nelayan untuk mempermudah mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP)Sumsel, I Made Suanda di Palembang, Kamis, mengatakan, saat ini baru 9.770 nelayan yang tercatat secara online dari puluhan ribu nelayan yang ada.
"Masih sedikit sekali yang terdata, hampir sebagian besar tidak memiliki kartu nelayan," kata Suanda.
Ia mengatakan, berbagai faktor menjadi penyebab mengapa para nelayan belum banyak memiliki kartu nelayan, salah satunya lokasi pemukiman nelayan yang terbilang jauh.
Sumatera Selatan yang tercatat sebagai provinsi dengan luas perairan umum dan daratan terluas di Indonesia yakni 2,5 juta hektare memiliki sejumlah pemukiman nelayan di daerah aliran sungai.
"Seperti di Ogan Komering Ilir, di kawasan pantai timur. Bisa dikatakan sangat sulit diakses, padahan ada ribuan nelayan di sana," kata dia.
Keterbatasan jumlah SDM DKP Sumsel menjadi salah satu penyebabnya.
Sementara, bagi nelayan sendiri, pembuatan kartu nelayan ini sama sekali tidak menyulitkan bahkan menguntungkan mereka. Contoh konkritnya yakni akses bantuan asuransi nelayan, bantuan alat tangkap ikan, hingga bantuan kapal.
"Semua bantuan dari pemerintah mewajibkan memiliki kartu nelayan, tapi terkadang karena tidak memilikinya membuat nelayan yang bersangkutan menjadi tidak mendapatkan," kata dia.
Padahal sejumlah program bantuan itu sangat bermanfaat bagi mereka seperti program asuransi nelayan yang preminya dibayarkan pemerintah.
Saat nelayan mendapatkan musibah maka akan mendapatkan uang santuan Rp200 juta jika mengalami kecelakaan di laut yang berujung kematian.
"Satu orang nelayan di Banyuasin, dan lima orang nelayan di Musi Banyuasin sudah pernah klaim. Ketika itu dibayarkan, baru menggugah nelayan lain untuk mau mengasuransikan diri," ujar dia.
Kartu nelayan di Sumsel telah tersebar di sejumlah nelayan di Palembang, Ogan Ilir, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, Musi Banyuasin, Lahat, Muara Enim dan Ogan Komering Ilir sejak mulai disosialisasikan pada 2014.
Berita Terkait
Telkomsel luncurkan 'Telkomsel Lite' kartu perdana murah, sasar semua kalangan
Kamis, 21 Maret 2024 18:16 Wib
Kejari OKU Selatan lakukan pendampingan dalam penerbitan KIA
Senin, 11 Maret 2024 16:16 Wib
Tiga kartu merah dan 10 kartu kuning di laga Lazio- AC Milan
Sabtu, 2 Maret 2024 8:02 Wib
Dua andalan Persija terhadang tujuh kartu kuning
Minggu, 25 Februari 2024 16:35 Wib
Penyerahan Akte Kelahiran dan Kartu Identitas Anak (KIA) di Kota Prabumulih Tahun 2024
Minggu, 4 Februari 2024 13:26 Wib
Gibran ingin kartu tani dan bansos berlanjut lebih tepat sasaran
Rabu, 24 Januari 2024 0:40 Wib
Pemeriksaan kesehatan petugas pelipat kartu suara
Minggu, 14 Januari 2024 6:47 Wib
Pj Bupati Muba tinjau pelipatan kartu suara di KPU
Rabu, 10 Januari 2024 6:55 Wib