Warga Mesuji keluhkan kelangkaan elpiji

id elpiji, gas, 3kg, langkah, harganya melambung tinggi, harganya naik, pertamina, Rp30.000 per tabung

Warga Mesuji keluhkan kelangkaan elpiji

Ilustrasi Sejumlah warga mengantri pembelian gas elpiji 3Kg . (Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/15/Den)

Mesuji, Lampung (Antarasumsel.com) - Warga di Kecamatan Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung mengeluhkan kelangkaan elpiji ukuran 3 kg sehingga harganya melambung tinggi mencapai Rp30.000 per tabung.

Menurut sejumlah warga Simpang Pematang, Rabu, semula harga elpiji 3 kg itu hanya Rp 22.000/tabung.

Menurut mereka, kenaikan harga elpiji 3 kg itu terjadi karena persediaan bahan bakar gas bersubsidi itu mengalami kelangkaan.

"Saya keliling mendatangi pangkalan dan agen elpiji 3 kg di Simpang Pematang, tapi tidak mendapatkan bahan bakar tersebut karena stoknya kosong. Meski stoknya ada di warung, harganya jadi selangit, yaitu Rp30.000 per tabung. Tapi karena saya butuh tetap dibeli," kata Pariman  (42), salah seorang warga Simpang Pematang.

Ia mengaku, sejak sepekan ini persediaan elpiji 3 kg di tingkat pangkalan dan agen di Kabupaten Mesuji mengalami kelangkaan. Akibatnya, masyarakat, khususnya ibu rumah tangga kurang mampu di daerah ini kesulitan mendapatkan bahan bakar gas tersebut.

Sebagian besar pangkalan dan agen elpiji di daerah ini, tidak memiliki stok lagi. Hal ini terjadi karena pasokan gas dari Pertamina ke pangkalan dan agen yang ada di wilayah Mesuji belakangan tidak lancar, dan diduga ada yang melakukan penimbunan elpiji.

"Saya kaget ketika membeli elpiji 3 kg di salah satu warung di Mesuji harganya melonjak tajam menjadi Rp30.000 per tabung. Padahal, biasanya paling tinggi harganya Rp22.000 per tabung, tapi karena saya membutuhkan gas untuk masak di rumah meski mahal tetap dibeli," ujarnya pula.

Hal senada diungkapkan Tami (32), warga setempat.

Ia mengatakan, sejak sepekan ini harga elpiji 3 kg di  Mesuji bergerak naik karena stok bahan bakar ini di tingkat pangkalan dan agen mengalami kelangkaan.

"Saya tadi mendatangi salah satu pangkalan di Tanjung Raya untuk membeli elpiji 3 kg, tapi stoknya kosong, sehingga terpaksa membeli bahan bakar ini di salah satu warung setempat dengan harga Rp30.000," ujarnya lagi.

Padahal, selama ini harga elpiji 3 kg di Kabupaten Mesuji paling tinggi Rp25.000 per tabung, tapi karena stoknya mengalami kelangkaan di pangkalan dan agen setempat, maka harganya naik Rp8.000/tabung.

Warga berharap Pemkab Mesuji dan instansi terkait setempat segera meningkatkan pasokan elpiji 3 kg ke daerah ini, sehingga harga bahan bakar ini kembali normal Rp20.000-Rp 22.000/tabung.

Selain itu, dengan tersedia stok elpiji di pangkalan dan agen yang mencukupi, maka masyarakat tidak harus keliling lagi untuk mendapatkan bahan bakar tersebut.

"Kami berharap Pemkab Mesuji segera mengatasi kelangkaan elpiji 3 kg di daerah ini, sehingga warga tidak sulit lagi mendapatkan bahan bakar tersebut ke depannya,"  ujar Tami lagi.

Pihak Disperindag, Koperasi dan UKM Kabupaten Mesuji belum bersedia memberikan penjelasan terkait kelangkaan elpiji 3 kg yang dikeluhkan warga di daerah ini.