Palembang (Antarasumsel.com) - Realisasi penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Provinsi Sumatera Selatan selama tahun 2016 sebesar Rp31,48 triliun atau 149,55 persen dari targetnya Rp21,05 triliun di daerah itu.
Wakil Gubernur Sumatera Selatan Ishak Mekki menyampaikan hal itu pada rapat paripurna laporan keterangan pertanggungjawaban gubernur tahun anggaran 2016 di Palembang, Selasa.
Menurut dia pada urusan penanaman modal Sumatera Selatan terbukti semakin kondusif bagi penanaman modal baik dalam negeri maupun penanaman modal asing.
Persentase pertumbuhan investasi PMA dan PMDN tahun 2016 mencapai 59,4 persen jauh melebihi target yaitu 10 persen, katanya.
Ia mengatakan selain itu kemudahan berinvestasi di Sumsel sudah terbukti dengan jumlah perizinan dan non perizinan yang diterbitkan mencapai 667 atau 291,27 persen dari target 229 dan selesai dalam jangka waktu empat hari atau 150 persen dari target enam hari.
Oleh karena itu, pada tahun 2016 badan promosi dan perizinan penanaman modal daerah Sumsel memperoleh penghargaan juara ketiga "invesment award" penyelenggara pelayanan terpadu satu pintu provinsi terbaik tahun 2016, ujarnya.
Ia menyatakan dalam urusan energi dan sumber daya mineral produksi batu bara Sumsel 24,56 juta ton atau 100,24 persen dari target 24,50 juta ton pada tahun 2016.
Selain itu, capaian rasio elektrifikasi sudah mencapai 81,75 persen atau 101,69 persen dari target yang ditetapkan yaitu 80,39 persen.
Rasio desa berlistrik mencapai 94,28 persen melampui target yang ditetapkan yaitu 94,02 persen, katanya.
Realisasi investasi Sumsel 2016 Rp31,48 triliun
Rupiah. (ANTARA)
