Penduduk miskin Sumsel turun jadi 13,39 persen

id Ishak Mekki, miskin, rapat paripurna, penduduk miskin, Wakil Gubernur Sumatera Selatan, pertanggungjawaban gubernur

Penduduk miskin Sumsel turun jadi 13,39 persen

Ishak Mekki . (Antarasumsel.com/Susilawati)

Palembang (Antarasumsel.com) - Persentase penduduk miskin di Sumatera Selatan pada September 2016 menurun menjadi 13,39 persen dari 13,77 persen pada September 2015, walaupun masih di atas angka nasional.

Wakil Gubernur Sumatera Selatan Ishak Mekki menyampaikan penurunan angka kemiskinan itu pada rapat paripurna laporan keterangan pertanggungjawaban gubernur tahun anggaran 2016 di Palembang, Selasa.

Menurut dia, Pemerintah Sumsel terus berusaha untuk mengurangi beban masyarakat melalui berbagai program seperti sekolah gratis, kuliah gratis, berobat gratis, pembangunan rumah sakit pratama, bantuan bibit tanaman, ternak, ikan, bantuan peralatan atau mesin-mesin untuk UKM dan program-program pemberdayaan masyarakat lainnya serta upaya-upaya ekonomi kerakyatan.

Selain itu, lanjutnya, Pemprov Sumsel sudah menggulirkan program gertak sejuta mandiri pada 2016 untuk mengoptimalkan program-program pengentasan kemiskinan bersama seluruh pemangku kepentingan yaitu pemerintah, swasta, BUMN, perguruan tinggi dan lainnya.

Sementara untuk tingkat pengangguran terbuka menurun secara signifikan menjadi 4,31 persen dari 6,07 persen pada 2015 yang membuktikan pembangunan di Sumsel berhasil memperluas kesempatan bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan pertumbuhan ekonomi Sumsel berdasarkan produk domestik regional bruto atas dasar harga konstan meningkat menjadi Rp266,82 triliun pada 2016 dari 2015 yang berjumlah Rp254,04 triliun atau tumbuh 5,03 persen meningkat dari tahun sebelumnya 4,42 persen dan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional 5,02 persen.

Pertumbuhan ekonomi ini terjadi di seluruh lapangan usaha, pengadaan listrik dan gas merupakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 17,32 persen diikuti oleh penyediaan akomodasi dan makan minum yang tumbuh sebesar 10,17 pesren serta kontruksi sebesar 8,70 persen, katanya.