Kredit perbankan tumbuh 8,4 persen pada Februari

id rumah, perumahaan, properti, Real Estate Indonesia, Kredit perbankan, bank indonesia

Kredit perbankan tumbuh 8,4 persen pada Februari

Dokumentasi warga berjalan di perumahan KPR Bank BTN, di Kelurahan Tegal Gede, Sumbersari, Jember, Jawa Timur, Kamis (9/3/2017). Bank BTN menyasar para pekerja informal, seperti nelayan dan pedagang sebagai incaran untuk KPR karena tidak memiliki pen

Jakarta (Antarasumsel.com) - Bank Indonesia melaporkan penyaluran kredit perbankan pada Februari 2017 tumbuh 8,4 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp4.333 triliun, atau meningkat dibandingkan Januari 2017 yang sebesar 8,2 persen (yoy).

Peningkatan penyaluran kredit perbankan terjadi menyeluruh pada Kredit Modal Kerja (KMK) yang tumbuh 11,8 persen (yoy) dan juga kredit investasi yang naik 9,7 persen (yoy), kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara, dalam penjelasan Analisis Uang Beredar, di Jakarta, Minggu.

"KMK pada Februari 2017 sebesar Rp2.042 triliun, sedangkan Kredit Investasi sebesar Rp1.119 triliun," ujar dia.

Bank Sentral mencatat pertumbuhan kredit modal kerja terutama terjadi di sektor industri pengolahan yang meningkat menjadi 8,2 persen (yoy) dari 1,2 persen (yoy) pada Januari 2017, dan sektor keuangan, properti real estate serta jasa perusahaan yang tumbuh menjadi 21,8 persen (yoy) dari 13,5 persen (yoy) pada Januari 2017.

Sedangkan kredit investasi, menurut BI, paling banyak tumbuh di sektor perdagangan, hotel dan restoran yang naik 15,8 persen (yoy) dari 10,9 persen (yoy) pada Januari 2017. Kemudian kredit investasi sektor keuangan, properti "real estate" dan jasa juga tumbuh 15,9 persen (yoy) dari13,5 persen (yoy).

Adapun untuk Kredit Usaha Mikto Kecil dan Menengah, BI mencatat pertumbuhan yang signifikan yakni menjadi 29,8 persen (yoy) atau sebesar Rp946,3 triliun dibanding Januari 2017 yang tumbuh 8,5 persen (yoy).

"Kenaikan kredit UMKM terjadi pada modal kerja dan investasi," ujar Tirta.

Sedangkan perlambatan justeru terjadi pada kredit sektor properti, dimana terjadi koreksi pada Februari 2017 dengan pertumbuhan 15 persen (yoy) atau menjadi Rp706 triliun dibanding Januari yang sebesar 15,1 persen (yoy).