Iriana Jokowi tantang pengajar Paud di Riau

id Iriana Jokowi, Ibu Negara, guru paud, menenangkan anak-anak, mengatasi anak menangis, provinsi Riau, guru tk

Iriana Jokowi tantang pengajar Paud di Riau

Iriana Joko Widodo (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/Ag/pd)

Pekanbaru (Antarasumsel.com) - Ibu Negara Iriana Joko Widodo menantang para guru Pendidikan Anak Usia Dasar (PAUD) yang ada di provinsi Riau untuk dapat menenangkan anak-anak yang menangis saat berada di sekolah.

"Pertanyaan pertama untuk ibu guru yang sudah berusia 50 tahun ke atas, biasanya kan orang tua hanya mengantar saja ke sekolah, dan langsung berangkat kerja, tapi anaknya 'ngambek' tidak mau masuk kelas, bagaimana ibu mengatasinya?" tanya Iriana di Gelanggang Olahraga (GOR) Voli Universitas Islam Riau, Pekanbaru, Rabu.

Puluhan ibu dan bapak yang ikut dalam acara Pelatihan Akbar Guru PAUD Praktik Pendidikan Karakter dan Pendidikan Saintifik yang Sukses Membangun Akhlak, Daya Pikir Kritis dan Kreativitas Anak lalu mengacungkan tangan.

Seorang ibu bernama Lince Ria yang datang dari Rumbai akhirnya berhasil maju untuk menemui Iriana dan anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja yang terdiri dari istri para Menteri Kabinet Kerja.

"Karena orang tua mau pergi kerja dan anak menangis, maka saya peluk, lalu saya katakan 'Nak, papa mau kerja sekarang, ayo sama ibu, ibu peluk ya atau ibu gendong sebentar. Ayolah nak, nanti papanya cari duit untuk beli sepatu, kalau sepatu sudah rusak duitnya papa belikan sepatu yang baru lagi, nanti kan beli warna lain nanti beli warna merah', duh ini kesempatan untuk peluk ibu Iriana," kata Lince sambil tertawa.

"Aku sukanya sepatu warna hitam bu," kata Iriana yang berperan sebagai anak yang merajuk.

"Iya nanti, sayangku, anakku, nanti ibu guru ada cerita yang lucu, ayo masuk dulu ya nak," tambah Lince yang sudah 37 tahun menjadi guru TK tersebut.

"Rayuannya maut tak kasih hadiah," kata Iriana akhirnya sembari menyerahkan kotak yang sudah dibungkus kertas warna cokelat kepada Lince.

Selanjutnya, Iriana kembali mencari "korban" kali ini para pengajar yang berusia di bawah 25 tahun.

"Saya dari Kuansi, 4 jam perjalanan dari sini. Saya sebenarnya tidak ada undangan tapi saya telepon panitia dan disuruh datang, Alhamdulillah Allah maha adil saya bisa ke sini," kata Eni Ratnawati, pengajar PAUD yang berhasil menemui Iriana.

Iriana pun kembali menantang Eni untuk membujuk anak yang menangis di sekolah.

"Saya ada pertanyaan, ada anak belum dijemput 'ngambek' menangis, bagaimana cara mengatasinya? Ini ada istri menteri pendidikan, Bu Wida (memerankan)," kata Iriana.

"Sayang kalau namanya belum jemput tunggu di sini dulu ya, sama bunda di sini, boleh kita main sama bunda, bunda siap bersih-bersih sekolah nanti bunda antar," kata Eni.

"Mau pulang," kata Suryan Widati Muhadjir Effendy.

"Tapi bunda belum bersih-bersih sekolah, sambil tunggu mamanya boleh bantu bunda bersih-bersih ya kita saling bantu, bantu ibu ya," kata Eni.

Eni pun akhirnya berhasil membawa pulang bingkisan dari Iriana.

Sejumlah anggota OASE yang hadir antara lain Ibu Erni Guntarti Tjahjo Kumolo, Ibu Ratna Megawangi Sofyan Djalil, Ibu Nora Tristiyana Ryamizard Ryacudu, Ibu Siti Faridah Pratikno, Ibu Endang Nugrahani Pramono Anung, Ibu Rugaiya Usman Wiranto, Ibu Salsia Ulfa Darmin, Ibu Peggy Kho Pik Hiang Lukita, Ibu Suryan Widati Muhadjir Effendy, Ibu Suzana Ramadhani Masduki, Ibu Triana Rudiantara, Ibu Endang Budi Karya, Ibu Marifah Hanif Dhakiri, Ibu Ratnawati Setiadi Jonan.