Muntok (Antarasumsel.com) - Pengurus Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan menolak rencana penambangan batu granit di Bukit Kukus Muntok karena hanya akan mendatangkan keuntungan sesaat.
"Kami tidak anti investor, namun penanaman modal sebaiknya yang ramah lingkungan, memihak kepada masyarakat dan bisa berkelanjutan," kata Ketua Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Bangka Barat, Syasri Ekozat di Muntok, Minggu.
Menurut dia, pemerintah daerah dituntut lebih jeli dan pandai menjalin kerja sama dengan investor demi terwujudnya visi "Bangka Barat Hebat 2021".
Hal ini disampaikan Syasri terkait polemik rencana penambangan bukit kukus semakin memanas karena masih adanya sikap mendukung dan menolak yang terjadi di masyarakat.
Menurut dia, situasi yang terjadi saat ini karena adanya banyak kepentingan yang ingin memanfaatkan kesempatan terkait suasana psikologis masyarakat mengenai Bukit Kukus Muntok.
"Situasi seperti saat ini tak bisa dihindari karena setiap hal yang menjanjikan keuntungan pasti banyak kepentingan yang menyertai," kata dia.
Menyikapi masalah ini, Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Bangka Barat yang saat ini dipercaya mendampingi masyarakat peduli Bukit Kukus telah mengirim surat ke DPRD Provinsi Bangka Belitung agar diberi kesempatan untuk rapat dengar pendapat.
"DPRD Babel kami minta bersedia bertemu langsung dengan masyarakat yang menolak penambangan batu granit di Bukit Kukus," kata dia.
Ia menegaskan agar surat tersebut ditindaklanjuti karena menyangkut kepentingan masyarakat.¿
"Jika tidak digubris dan tidak dijadwalkan, kami akan langsung datang ke Kantor DPRD Babel bersama masyarakat yang menolak bersama teman-teman media," kata dia.
Ia berharap setelah dilaksanakan raat dengar pendapat dengan DPRD Babel bisa menemukan jalan keluar dan terbuka wawasan untuk mengatasi polemik Bukit Kukus.
"Kami berharap pemerintah daerah lebih jeli dan pandai mendatangkan investor ke daerah agar sejalan dengan visi dan misi pemerintah," kata dia.
Dalam menyikapi situasi gaduh yang terjadi terkait rencana penambangan oleh salah satu investor putra daerah itu, ia mengatakan tidak anti investor karena campur tangan para pemilik modal diyakini akan mempercepat peningkatan ekonomi daerah.
"Siapa sih yang tidak mau daerahnya maju, namun harus dengan cara yang benar. Sebagai manusia cerdas jangan membodoh-bodohi masyarakat awam demi mengeruk keuntungan sesaat," katanya.
Berita Terkait
Bupati OI safari ramadhan di Tambak Batu
Sabtu, 23 Maret 2024 13:46 Wib
Lintasi OKU, angkutan batu bara pelanggar batas waktu operasional ditindak
Sabtu, 23 Maret 2024 0:05 Wib
Jejak teknologi Belanda di tambang Ombilin
Minggu, 17 Maret 2024 11:15 Wib
Angkutan KA batu bara PTBA kembali normal
Kamis, 14 Maret 2024 4:18 Wib
KAI Palembang: Layanan kereta batu bara sudah kembali normal
Sabtu, 9 Maret 2024 20:22 Wib
Bukit Asam cetak laba bersih Rp6,1 triliun selama 2023
Jumat, 8 Maret 2024 14:56 Wib
Kopi peninggalan Belanda di Batu Patah Payo
Rabu, 6 Maret 2024 22:45 Wib
Ada batu berlapis di Rejang Lebong, ini kata Balai Pelestarian
Minggu, 3 Maret 2024 23:45 Wib