Film Silariang ditonton 163 ribu orang

id film, film silaring

Film Silariang ditonton 163 ribu orang

Ilustrasi (Antarasumsel.com/Grafis/Aw)

Jakarta - Film Silariang yang dibintangi oleh Nurfadillah Naifa membuktikan sukses menjaring penonton walau hanya tayang di layar terbatas dan dibintangi oleh para pemain lokal.

Berdasarkan data yang dirilis oleh laman Filmindonesia.or.id, hingga Senin (20/3) Film Silariang telah meraup 163.065 orang penonton.

"Keberhasilan meraih ratusan ribu penonton ini dikarenakan faktor kekuatan cerita daerah dengan para penontonnya yang saling terikat, seperti Film Uang Panai," kata Nurfadillah Naifa yang memerankan tokoh Ati melalui siaran pers yang diterima Antara, Jakarta, Rabu.

Dia berharap menuturkan harapannya agar keberhasilan Film Silariang ini bisa mendorong lebih banyak Film lokal mendapat tempat di bioskop.

"Jumlah penonton Film Silariang sesuai dengan ekspektasi saya saat resmi dirilis. Film lokal kini kian bermunculan, kedekatan cerita yang kami usung dengan keseharian masyarakat Bugis membuat masyarakat tertarik ke bioskop. Saya berharap Film Uang Panai dan Silariang yang keduanya saya bintangi bisa menjadi titik awal bagi Film Lokal untuk mendapat lebih banyak perhatian masyarakat," kata dia.

Nurfadillah juga berharap agar film lokal tidak hanya kian mendapat penonton namun juga terus meningkatkan kualitas karya.

"Peningkatan jumlah penonton harus menjadi motivasi para sineas untuk menciptakan karya yang lebih berkualitas. Tentu kami sebagai bagian dari pelaku industri film di Makassar harus terus belajar untuk menciptakan karya yang berkualitas agar tidak mengecewakan para penonton. Secara pribadi, saya akan terus belajar bagaimana untuk berakting dengan baik," kata dia.

Film Silariang bercerita tentang Cia (Dinda Surbakti) dan Ali (Jeyhan Kler), pasangan yang menghadapi jalan terjal dalam menggapai cinta mereka. Hubungan kian rumit karena tak direstui keluarga. Beruntung Cia dan Ali memiliki sahabat-sahabat yang setia. Ada Ati (Nurfadillah Naifa), Rio (Ikram Noer), dan Mamak Ramlah (Husen) yang selalu memberi nasehat dan dukungan. Akan tetapi tetap saja jalan pintas dipilih Cia dan Ali, mereka kawin lari (silariang).