Harimau sumatera resahkan warga Agam

id harimau, KSDAE-KLHK, Heri Subastiandi, populas harimaui, United Nation Development Programe, konflik berdarah, korban jiwa, manusia, Raja Hutan, permu

Harimau sumatera resahkan warga Agam

Ilustrasi - Harimau Sumatera (ANTARA)

Lubuk Basung (Antarasumsel.com) - Harimau Sumatera mulai meresahkan masyarakat Palembayan Tangah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat setelah memangsa seekor kambing milik warga setempat, Kamis.

Wali Jorong Palembayan Tangah, Khairul Amir di Lubuk Basung, mengatakan kejadian ini diketahui saat Khairul Anwar (47) memberi pakan untuk kedua ekor kambing miliknya di kandang yang berada di belakang rumah pada Kamis sekitar pukul 07.00 WIB.

"Sesampainya di kandang, Khairul Anwar melihat badan kambing sudah habis dimangsa harimau dan hanya menyisakan bagian kepala dan empat kaki. Sementara anak kambing masih hidup dan tidak mengalami luka-luka," ujarnya.

Ia menduga kambing ini dimangsa harimau karena di lokasi ditemukan jejak telapak kaki binatang buas itu.

Setelah itu, pihaknya langsung memberitahukan peristiwa ini ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam.

Sementara Kepala BKSDA Agam, Syahrial Tanjung didampingi petugas BKSDA Syafrial Suharto mengatakan pihaknya telah menurunkan petugas untuk melakukan pemeriksaan jejak ke lokasi.

"Petugas memastikan apakah jejak yang ditemukan warga memang telapak kaki harimau," katanya.

Menurutnya harimau yang memangsa kambing ini berkemungkinan harimau yang memangsa kerbau warga di Cubadak Lilin, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan pada Rabu (22/2), di Sungai Buluh, Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur pada Rabu (1/3) dan daerah lain.

"Ini berhubungan bahwa harimau tersebut sedang mencari lokasi buruan baru setelah berpisah dengan induknya," ujarnya
"Sebelumnya saya menemukan satu ekor harimau dengan panjang sekitar 1,5 meter di Cubadak Lili, Kecamatan Palembayan. Luas lokasi buruan satu ekor harimau tersebut sekitar 30 sampai 50 kilometer," tambahnya.

Selama 2017, imbuhnya sudah 10 kasus ternak warga dimangsa harimau.  Sepuluh kasus tersebut tersebar di Kecamatan Palembayan sebanyak tujuh kasus dengan jumlah 11 ekor ternak yang dimangsa harimau dan Kecamatan Matur sebanyak tiga kasus dengan jumlah tiga ekor.

Untuk meminimalisasi kasus tersebut, BKSDA Resor Agam telah memasang jerat di Marambuang Kecamatan Palembayan.

Selain itu, mengimbau warga untuk tidak menggembalakan ternaknya di kawasan Hutan Cagar Alam Maninjau, karena di daerah itu merupakan habitat Harimau Sumatera.

"Kita juga mengimbau warga tidak mengganggu habitat harimau dengan cara merusak hutan, berburu rusa, kijang dan lainnya di lokasi itu," katanya.