Sumsel dan Riau pasang kamera pemantau siaga karhutla

id karhutla, najib asmani, kebakaran hutan dan lahan

Sumsel dan Riau pasang kamera pemantau siaga karhutla

Patroli Udara Cegah Karhutla Petugas melakukan pengecekan titik kordinat melalu Global Positiioning System (GPS) dari dalam helikopter Mi-8 Mtv milik BNPB saat melakukan patroli udara di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Sabtu (11/6). (Antarasumsel.c

Palembang (Antarasumsel.com) - Provinsi Sumatera Selatan dan Riau memasang kamera pemantau di sejumlah kawasan gambut yang rawan terbakar untuk meningkatkan kesiagaan antisipasi kebakaran hutan dan lahan.

Staf Khusus Gubernur Sumatera Selatan Najib Asmani di Palembang, Jumat, mengatakan untuk di Sumsel telah dipasang di Simpang Tiga, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Desa Kecamatan Padang Sugihan.

"Selain memasang kamera pemantau, juga dipasang alat pengukut debit air di kawasan hutan gambut juga digunakan," kata Najib, usai mengikuti kegiatan Focus Group Discussion mengenai Manajemen Terpadu Lahan Gambut yang diikuti sejumlah pihak terkait.

Sebelumnya, Badan Restorasi Gambut memasang 20 unit alat pemantau muka air gambut di dua kabupaten Sumatera Selatan yakni Ogan Komering Ilir dan Musi Banyuasin untuk meningkatkan sistem peringatan dini kebakaran hutan dan lahan.

Alat yang memanfaatkan jaringan telekomunikasi telepon seluler ini direncanakan akan disebar di tujuh provinsi karena pemerintah sudah mengajukan melalui APBN sebanyak 400 unit.

Najib mengatakan pada tahun 2017 ini Sumsel sangat mengedepankan metode deteksi dini dalam penanganan kahutla.

Untuk itu, pemprov telah memperingati seluruh perusahaan perkebunan untuk aktif dalam berbagai kegiatan antisipasi karhutla.

Sejauh ini, pemprov telah mendata terdapat 44 perusahaan yang lahannya masuk dalam kategori rawan kebakaran.

"Yang jelas, bila tidak ada fasilitas pemadaman, izin perusahaan tersebut akan dicabut sesuai dengan interuksi dari Presiden," kata dia.

Asia Pulp And Paper Sinarmas mensiagakan dua unit helikopter pembom air yakni Heli Super Puma berkapasitas 5.000 liter air dan Heli Bell berkapasitas 2.000 liter air untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan dan sekitarnya.

GM Fire Management APP Sinarmas Sujica Lusaka mengatakan, keberadaan dua unit helikopter pembom air ini untuk memperkuat sarana dan prasarana perusahaan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan.

"Perusahaan telah membangun sistem yang terintegrasi mulai dari Sumber Daya Manusia hingga sarana dan prasarana. Adanya unit helikopter ini, membuat sistem yang dibangun menjadi lebih kuat dalam upaya mendeteksi dini setiap kemungkinan karhutla," kata Sujica.