Empat SMK bergabung menginduk ikut Ujian Nasional

Baturaja, (Antarasumsel.com) - Empat Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan bergabung dan menginduk ke SMKN1 untuk mengikuti ujian nasional berbasis komputer.

Empat SMK tersebut mengikuti ujian nasional pada April 2017 harus bergabung dan menginduk karena belum tersedia fasilitas komputer, kata Kepala SMKN 1 Ogan Komering Ulu (OKU), Drs Arief Basuki MT di Baturaja, Senin.

Dijelaskannya, pada Ujian Nasional (UN) yang akan dilaksanakan pada April mendatang sejumlah sekolah telah mempersiapkan diri, khsusunya bagi sekolah yang menerapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Pada 2016 lalu, hanya dua sekolah yang melaksankan UNBK di OKU yakni SMKN 1 dan SMKN 3, namun hal itu akan bertambah pada tahun ini, karena sejumlah sekolah lainnya juga akan melaksanakan UNBK di antaranya SMK PGRI 1, SMK Bina Marta, SMK Muhamadiyah Gunung Liwat OKU, SMK Kesehatan Rizky Patya.

Namun karena terkendala peralatan dan sarana pasarana di sekolah masing-masing, ke empat sekolah tersebut terpaksa akan melaksanakan UNBK dengan menginduk ke SMKN 1 OKU.

"Kita hari ini melaksanakan simulasi UNBK diikuti oleh empat SMK di OKU yang menginduk ke SMKN 1," katanya.

Menurut dia, simulasi ini untuk mempersiapkan siswa dalam menghadapi UNBK nanti yang diikuti total sebanyak 1.159 siswa.

Mengenai kendala dalan pelaksanaan UNBK, menurut Arief sejauh ini belum ada kendala yang berarti, namun jika ada inilah kegunaan simulasi sekaligus persiapan dan pembenahan peralatan sehingga pada saat pelaksanaan nanti secara teknis bisa ditangani dengan cepat.

Ia mengatkaan, rencananya untuk mempercepat proses pelaksanaan UNBK pihaknya juga akan memakai komputer jinjing (laptop) siswa yang telah diprogram untuk UNBK termasuk disiapkan genset, dan server cadangan.

Sementara, sekolah lain yang melaksanakan UNBK secara mandiri yakni SMK Yadika Baturaja, juga menggelar pelaksanaan Simulasi UN, karena kuncinya jika simulasi berhasil maka hasil pada UNBK tidak akan jauh meleset, kata Kepala SMK Yadika, Boy Adriansyah menambahkan.