Warga keluhkan limbah asap RSUD Baturaja

id limbah, limbah rsud

Warga keluhkan limbah asap RSUD Baturaja

Warga keluhkan limbah RSUD Baturaja (Antarasumsel.com/Edo/17)

Baturaja (Antarasumsel.com) - Warga mengeluhkan limbah pembuangan asap yang dikeluarkan dari cerobong alat pembakaran milik Rumah Sakit Umum Daerah dr Ibnu Soetowo Baturaja yang berwarna hitam pekat dan berbau.

Pembakaran sendiri sering dilakukan setiap sore hari terlihat asap hitam pekat mengepul di udara dengan bau yang sangat menyengat, kata Indra (34) salah satu pengendara yang melintas di situ di Baturaja, Rabu.

Menurut dia, asap yang dikeluarkan dari cerobong RSUD itu kalau lewat dari jembatan pasti baunya menyengat, lagi pula warna asapnya sangat hitam pekat.

Sementara, warga di sekitaran rumah sakit dan beberapa keluarga pasien juga mengeluhkan adanya bau menyengat pada saat pembakaran.

"Kalau tidak berbahaya syukur, tetapi tidak mungkin asap setebal begitu tak berbahaya," kata Ny Beti salah satu keluarga pasien.

Pantauan di lapangan, tempat pembakaran yang diduga limbah dari RSUD itu persis berada di pinggiran Sungai Ogan berdekatan dengan permukiman warga.

Sementara pihak Rumah Sakit Umum (RSUD) dr Ibnu Soetowo Baturaja melalui humasnya, Turipno membantah jika asap hasil limbah pembakaran itu berbahaya bagi kesehatan.

Menurut dia, asap pekat itu sama sekali tak mengganggu kesehatan, sebab sudah diuji melibatkan pihak BLH.

Turipno mengatakan, dilihat dari hasil pembakaran memang warna asap hitam pekat, hal ini disebabkan yang dibakar adalah limbah plastik berupa impus, kain kasa terinfeksi, tali inpus danlainnya.

"Lagi pula standar ketinggian cerobong sudah memenuhi syarat. Lihat saja tingginya melebihi gedung," katanya.

Selain itu kata dia, alat yang digunakan pembakaran tingkat panasnya sangat tinggi, sehingga hasil pembakaran cepat.

Untuk pembakaran sendiri lanjut dia, pihaknya melakukan itu dua kali dalam satu Minggu dan waktunya dipilih saat sore hari.

Sementara disinggung berapa banyak limbah yang dibakar, Turipno tak menyebutkan. "Kalau jumlah banyaknya saya tidak tahu, yang jelas limbah ini ada dari pusat kesehatan dan Rumah Sakit Antonio," katanya.