New York (Antara/Xinhua) - Harga minyak dunia turun pada Senin (Selasa pagi WIB), akibat dolar yang lebih kuat dan meningkatnya aktivitas pengeboran minyak serpih (shale oil) di Amerika Serikat.
Dolar naik tipis terhadap sebagian besar mata uang utama pada Senin, di tengah kekhawatiran atas ketidakpastian politik di Eropa menjelang pemilihan umum.
Dolar yang lebih kuat membuat komoditas-komoditas yang dihargakan dalam greenback, seperti minyak mentah lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Sementara itu, jumlah rig AS yang beroperasi pada pekan lalu naik 17 rig menjadi 583 rig. Para investor sudah sangat khawatir tentang peningkatan aktivitas pengeboran AS, karena akan meningkatkan produksi minyak AS.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret turun 0,82 dolar AS menjadi menetap di 53,01 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman April berkurang 1,09 dolar AS menjadi ditutup pada 55,72 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Berita Terkait
Kejuaraan dunia Surfing Krui Pro l kembali digelar di Pesisir Barat
Senin, 22 April 2024 16:46 Wib
Atletico amankan tempat di Piala Dunia Antar Klub 2025
Rabu, 17 April 2024 12:48 Wib
Ditumbangkan pemegang rekor dunia, Katibin raih perunggu di kejuaraan dunia
Minggu, 14 April 2024 10:02 Wib
Negara yang mencibir Indonesia ternyata juga ingin naturalisasi
Selasa, 2 April 2024 16:25 Wib
Lewis Hamilton pertimbangkan tekuni dunia film setelah pensiun
Selasa, 2 April 2024 12:45 Wib
Kemendag sebut kenaikan harga tambang dipengaruhi permintaan pasar dunia
Senin, 1 April 2024 11:05 Wib
Garuda merajut mimpi ke putaran final Piala Dunia 2026
Kamis, 28 Maret 2024 11:23 Wib
Timnas Indonesia taklukkan Vietnam di Hanoi
Rabu, 27 Maret 2024 2:20 Wib